Mohon tunggu...
Ari Bintang
Ari Bintang Mohon Tunggu... -

anak SMP yang sedang tergila-gila menulis. pecinta bulutangkis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Adrianti Firdasari Awas Masuk Angin

15 Desember 2012   06:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:37 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dibalik kemajuan prestasi tunggal putri Indonesia, ternyata ada satu nama senior yang prestasinya masih “angin-anginan” disetiap pertandingannya. Ya benar, dialah Adrianti Firdasari.

Adrianti Firdasari atau yang lebih akrab disapa Firda lahir di Jakarta, 16 Desember 1986. Pemain jeblosan PB Jaya Raya Jakarta ini sering membuat kejutan, entah itu kejutan mengalahkan unggulan atau dikalahkan pemain ranking bawah.

Di pesta akbar Olimpiade London 2012 salah satunya. Setelah “merebut” tiket wildcard Maria Febe Kusmatutuk, Firda tergabung di grup O bersama Petya Nedelcheva (Bulgaria) dan Alesia Zaitsava (Belarusia). Di babak pertama Grup O Firda yang seharusnya menang mudah malah harus susah payah untuk mendapatkan kemenangan perdananya melawan Alesia Zaitsava 21-10 16-21 21-14.

Beralih ke Uber Cup 2012. setelah tertinggal 0-2 dari Jepang di perempat final Uber Cup 2012, Firda yang turun di partai ketiga dipertemukan dengan pemain “elite” Eriko Hirose. secara mengejutkan dia berhasil menang 21-13 20-22 21-14 dan “memperpanjang” nafas kita.

Dibalik prestasi “angin-anginan” itu, Firda yang mempunyai tinggi badan 170 cm ini berhasil menjadi juara New Zealand Open 2005, emas beregu putri Sea Games 2007, dan medali perak Sea Games 2007 setelah dikalahkan Maria Kristin.

Sebenarnya Firda yang mempunyai smash “cetar membahana” ini bisa lebih “ganas” dilapangan jika smash-nya tidak sering nyangkut di net dan error-nya dikurangi saat bermain.

Terakhir, sebagai pemain yang sudah banyak makan garam, seharusnya Firda bisa menjadi panutan bagi “adik-adiknya” di Pelatnas dengan menunjukan konsistensi permainan. Jika tidak maka Firda sendiri yang  akan “hanyut diterjang ombak” oleh “adik-adiknya” sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun