Mohon tunggu...
Ari Suseno
Ari Suseno Mohon Tunggu... Administrasi - Founder duniaperpustakaan.com

...Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita... |Caknun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Terbuka untuk Menkominfo ...

9 Januari 2011   23:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_1637" align="alignleft" width="200" caption="Ilustrasi: Facebook Tifatul"] [/caption] Sebenernya ini merupakan salah satu Komentar bernama Alfrendo yang saya ambil dari komentarnya di salah satu status tifatul yang kemudian menginspirasi saya untuk menuliskan ini secara khusus untuk Tifatul. Secara personal saya sangat sependapat juga dengan pemikira si Alfrendo yang saya nilai sangat Obyektif dan bukanlah komentar dari seorang FANATIKAN "BUTA" untuk seorang Tifatul yang seringkali berkomentar asal. Kemajuan teknologi, jika ada efect negatif, solusi bijaknya yach menggunakan teknologi yg lebih canggih juga utk mengatasinya + Pembinaan Akhlaq dan moral kepada masyarakat, begitu seterusnya (berkelanjutan) … Kalau solusinya dengan cara hardwarenya, kenapa ga sekalian saja Larang semua perusahaan2 pembuat Laptop, PC, HP, IPOD, dll yg memungkinkan hardware tersebut terkoneksi dengan internet ????? Silahkan direnungkan dan dicerna dengan Nurani, akal dan kecerdasan dan buanglah rasa FANATISME "Bodoh" dalam menilai sesuatu ...

" Kepada Bapak Menteri Yang Terhormat,

Kalau bisa dilihat, bukan BlackBerry yang memberi layanan situs porno kepada masyarakat, tetapi BlackBerry hanya memberi layanan browser yang bebas. Yang harus bapak blokir atau bapak ancam atau bapak beri peringatan adalah owner daripada situs porno itu sendiri, pembuka dan penyedia layanan situs porno sudah sangat jelas pak.

Kalau memang BlackBerry yang diblokir karena pengguna yang begitu banyak (terbesar se ASEAN), berarti ini hanya karena kepopuleran, jika BlackBerry tidak populer, apa pemblokiran akan tetap terpikir? Bagaimana dengan "pemberi layanan browser bebas" lainnya? apa akan diblokir? ini saling terkait pak, bukan hanya BlackBerry yang mampu membuka situs porno, nexian, mito, serta merek-merek lainnya juga bisa. kembali lagi jika layanan pemberi situs porno itulah yang harusnya diblokir aksesnya.

Pemikiran manusia itu terbatas, bapak tidak bisa memberi statement karena pemikiran bapak sendiri, masih banyak alasan-alasan yang lebih logis yang bisa menjadi tolak ukur akan pemblokiran tersebut.

Porno bukanlah dari HP yang digunakan, namun dari pribadi masing-masing. orang yang memang suka mengkonsumsi hal-hal porno tetaplah porno, BlackBerry diblokir bukan menjadi solusi akan hal tersebut.

Mohon kritikan saya ini dibaca serta bisa menjadi salah satu tolak ukur dalam perencanaan pemblokiran BlackBerry tersebut.

Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun