Mohon tunggu...
Ari Suseno
Ari Suseno Mohon Tunggu... Administrasi - Founder duniaperpustakaan.com

...Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita... |Caknun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik Keistimewaan Yogyakarta Hanyalah Peralihan Kasus Gayus dan Mafia Hukum di Indoensia !

1 Desember 2010   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media saya sarankan lebih fokus kepada isu kasus Gayus dan mafia hukum serta kasus mafia pajak daripada menggelontorkan isu *murahan* terkait keistimewaan Yogyakarta. Terkait kasus keistimewaan Yogyakarta saya tekankan bahwa hingga detik ini tidak ada terdengar sama sekali warga masyarakat Yogya yang ingin merubah sistem pemerintahan seperti sekarang ini. Dari sini saja SBY sama sekali tidak layak mengeluarkan statment *murahan* itu !.

Saya sendiri selama hidup dan tinggal di Yogyakarta selama bertahun-tahun di Yogyakarta merasakan yang namanya kedamaian, ketertiban, kebersihan, dan kelebihan-kelebihan yang masih banyak lagi yang dimiliki Yogyakarta. Sehingga melalui tulisan ini saya menekankan bahwa masyarakat Yogyakarta sepakat untuk tidak terprovokasi dengan isu *murahan* terkait keistimawaan Yogyakarta. Dan untuk media, saya tekankan juga lebih fokuslah media untuk terus mengontrol dan mengawal kasus Gayus dan kasus mafia hukum serta kasus mafia pajak di Indonesia.

Pada tulisanku sebelumnya saya sudah menekankan dan menantang media sampai kapan media bisa mengawal kasus gayus dan kasus mafia hukum serta kasus mafia pajak ? apakah hanya adanya isu terkait polemik keistimewaan Yogyakarta ini kemudian media akan dengan mudah mengendorkan isu terkait kasus gayus dan mafia hukum ? Saya harapkan ini tidak boleh terjadi.

Saya hingga detik ini masih meyakini betapa media masih memiliki posisi yang sangat penting dalam menjalankan peran dan fungsi media dalam membangun opini publik sekaligus berperan sebagai control sosial. Begitu strategis peran dan fungsi media tersebut, maka wajarlah jika kehati-hatian serta idealisme dari media mutlak tetap dibutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun