Mohon tunggu...
Ari Suseno
Ari Suseno Mohon Tunggu... Administrasi - Founder duniaperpustakaan.com

...Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita... |Caknun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Tidak Boleh Bosan Bicara Politik

24 Maret 2010   04:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Sebenarnya pada awalnya saya sendiri sangat dan teramat sangat MUAK dengan yang namanya politik di Indonesia. Membenci dunia politik busuk di negeri ini bukan tanpa sebuah alasan. Dunia politik di Indonesia pada FAKTAnya masih terlalu jauh dari harapan, peran mereka para politikus yang menyerukan kata pengabdian hanya sebatas masih bermotiv KARENA UANG dan JABATAN, Bukan berdasar atas PENGABDIAN seperti yang mereka lontarkan.

Alasan kenapa dulu saya begitu membenci dengan yang namanya dunia politik, terlebih jika melihat POLITIKUS BUSUK, serasa setiap hari ingin menutup telinga dan acuh tak acuh dengan mereka.

Sedikit saya ceritakan kenapa saya dahulu sangat membenci yang namanya dunia politik.

Saya sejak kecil (Usia 7th) sepulang sekolah saya habiskan waktu menjadi penggembala kambing, dan selama itu pula aku mungkin tidak pernah menikmati masa-masa kecil seperti yang lain yang bisa bermain dan bermain, sedangkan aku harus membantu orang tua dengan menggembalakan kambing sehabis pulang sekolah. Dan itu berlangsung hingga aku duduk dibangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), bahkan saya juga sempat putus sekolah selama 1 tahun gara-gara ketidakmampuan Biaya.

Dan saat ingin melanjutkan ke perguruan tinggipun aku harus benar-benar menguras keringat untuk bisa biaya sendiri dan ditambah lagi harus mengurus kedua orang tua yang memang sepantasnya kewajibanku untuk merawat dan menjaganya karena usianya yang sudah lanjut.

Hubunganya dengan kebencianku dengan para politikus Busuk itu apa ? Selama saya putus sekolah karena ketidakmampuan biaya, kemudian biaya kuliah yang harus ak tanggung sendiri, disana aku tidak melihat sama sekali peran yang riil dari yang namanya para politikus itu. Mereka selalu berkata akan memperjuangkan nasib pendidikan, tapi FAKTAnya untuk dapatkan itu semua ak seolah harus berusaha sendiri dan memeras keringat sendiri.

Dan saya sangat dan teramat sangat yakin, jutaan orang-orang yang jauh lebih menderita di negeri ini daripada apa yang saya alami mungkin masih lebih banyak lagi. Dan itu terbukti dengan masih adanya kita mendengar pemberitaan media tentang anak-anak didaerah meninggal hanya kelaparan dan busung lapar, pengangguran dimana-mana, kemiskinan, dan masalah-masalah sosial di negeri ini terlalu mudah dan banyak untuk kita dengar.

Lalu apa yang kita lihat dengan kehidupan para politikus? sungguh sangat berbalik dengan FAKTA yang ada, melihat kehidupan politikus di negeri ini seolah mereka bukan orang yang memiliki jiwa sosial. Coba lihatlah, saat penderitaan di pelosok negeri masih banyak, anak putus sekolah juga tersebar disetiap desa, saat anak-anak kecil yang harusnya asyik bermain, mereka justru sedang mengemis dipinggir jalan hanya untuk mencari nafkah sesuap nasi.

Tapi lihatlah dengan berjuta kemewahan dan fasilitas yang dinikmati oleh politikus negeri ini, tidakah itu membuka mata hati dan nurani kita bahwa Pengabdian yang mereka serukan itu semua hanya OMONG KOSONG semata ! Mobil mewah, rumah mewah dengan fasilitas perabotan yang super mewah menggambarkan bahwa, itulah tujuan dan ambisi mereka !! Silahkan mereka para politikus busuk itu berdalih dengan jutaan kata-kata indah yang menyangkal akan fakta tersebut. Tapi saya sendiri punya persepsi sendiri tentang kalian.

Itu belum selesai untuk mengungkap kebusukan para politisi di negeri ini. Saat satu persatu kebobrokan mereka jadi konsumsi publik setia hari, dari kasus korupsi, makelar kasus, main perempuan dan masih banyak sekali kebusukan mereka yang terungkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun