Media saya sarankan lebih fokus kepada isu kasus Gayus dan mafia hukum serta kasus mafia pajak daripada menggelontorkan isu *murahan* terkait keistimewaan Yogyakarta. Terkait kasus keistimewaan Yogyakarta saya tekankan bahwa hingga detik ini tidak ada terdengar sama sekali warga masyarakat Yogya yang ingin merubah sistem pemerintahan seperti sekarang ini. Dari sini saja SBY sama sekali tidak layak mengeluarkan statment *murahan* itu !.
Saya sendiri selama hidup dan tinggal di Yogyakarta selama bertahun-tahun di Yogyakarta merasakan yang namanya kedamaian, ketertiban, kebersihan, dan kelebihan-kelebihan yang masih banyak lagi yang dimiliki Yogyakarta. Sehingga melalui tulisan ini saya menekankan bahwa masyarakat Yogyakarta sepakat untuk tidak terprovokasi dengan isu *murahan* terkait keistimawaan Yogyakarta. Dan untuk media, saya tekankan juga lebih fokuslah media untuk terus mengontrol dan mengawal kasus Gayus dan kasus mafia hukum serta kasus mafia pajak di Indonesia.
Pada tulisanku sebelumnya saya sudah menekankan dan menantang media sampai kapan media bisa mengawal kasus gayus dan kasus mafia hukum serta kasus mafia pajak ? apakah hanya adanya isu terkait polemik keistimewaan Yogyakarta ini kemudian media akan dengan mudah mengendorkan isu terkait kasus gayus dan mafia hukum ? Saya harapkan ini tidak boleh terjadi.
Saya hingga detik ini masih meyakini betapa media masih memiliki posisi yang sangat penting dalam menjalankan peran dan fungsi media dalam membangun opini publik sekaligus berperan sebagai control sosial. Begitu strategis peran dan fungsi media tersebut, maka wajarlah jika kehati-hatian serta idealisme dari media mutlak tetap dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H