Mohon tunggu...
Febby Ariawiyana
Febby Ariawiyana Mohon Tunggu... -

Saat ini beraktivitas sbg intermediator teknologi BTC-Network | Redaktur Majalah Online UKM Indonesia Network (@UKMNetwork) | Dukung Program Sistem Inovasi Daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sehari di Max Planck Institute, Dresden, Jerman

22 Maret 2012   06:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="320" caption="Didepan MPI CBG"][/caption]

Berikut ini adalah tulisan perjalanan saya dan rekan-rekan ke Max Planck Institute yang sempat saya kunjungi pada 7 November 2011 lalu. Dalam rangkaian pelatihan dan pemagangan sistem inovasi dan intermediasi di Technische Universitat Dresden (TU-Dresden) Jerman.

Dinamika MPI-CBG

Max-Planck Institute yang kami kunjungi pagi tadi (7/11/2011) adalah atau fokus dibidang biologi molekuler (Cell, Biology, and Genetic; CBG). Begitu memasuki ruangan depan, suasana yang terlihat adalah meja-meja bulat dangan empat bangku di sisinya. Meja dan kursi untuk minum kopi atau hanya sekedae berbincang singkat. Dan memang demikian, maksud dari desain interior bangunan ini, tutur Mr. Florian Frisch. Frisch adalah salah seorang public relation MPI-CBG. Orang yang akan menemani kami seharian di MPI-CBG. Diajaknyalah kami duduk di auditorium, mendengar dan bertanya singkat kegiatan MPI-CBG saat itu. Sekitar 20 menit didalam auditorium tersebut. Diajaknya kami turun satu lantai menuju ruang riset. Rupanya adalah ruang riset untuk pembenihan zebra fish. Disini para researcher yang adalah phD student dan atau post.Doc, lanjut Mr. Florian dipilih 40-45 orang/tahunnya dari 1000-an aplikasi yang masuk berasal lebih dari 109 negara.

Melakukan upaya untuk mencari data lebih lanjut tentang sains dasar (basic sains) adalah kekhasan Max-Planc Institute. Sekitar 16 juta euro digelontorkan dari pemerintah federal Jerman untuk dana riset dan operasional MPI. Sebagai bentuk dukungan besar pemerintah terhadap kegiatan riset/RnD. Jerman menempati posisi kedua dunia, soal dukungan dana setelah USA.

Hal menarik lainnya adalah, bagaimana upaya penelitan/riset dengan sumber daya (infrastruktur) dan target dapat dilakukan, meskipun hasilnya terkadang bukan luaran yang diharapkan. We always expected but also ready for unexpected. Mr florian menganalogikan Seorang colombus berlayar menuju Hindia. Karena mekanisme alam, Ternyata ia berlabuh di pulau lain yang ia pikir adalah Hindia. Karena "kesasar" columbus dianggap sukses sebagai penemu benua Amerika. Demikian juga dengan peneliti, 'Hindia' yang ditargetkan namun hasil yang didapat 'Amerika'. Tidak masalah.

Suasana organisasi pun dibuat ringkas. Tidak ada perintah atasan-bawahan. "you do this, and do that". Organisasi dibuat ringkas, tidak ada hierarki, flat. Dengan pembagian seperti kelompok kerja tim, yang bergabung dalam fokus riset yang sama. Sehingga ruang gerak-komunikasi lebih luas dan leluasa untuk bertukar ide. “Apa yang sedang dan sudah dilakukan, how was it?!” Bahkan, saban Jumat sore. Di cafetaria depan pintu masuk tadi. Disediakan wine time dan live music, untuk berdiskusi santai. Tentu saja, karena sesama peneliti. Obrolannya pun soal penelitian yang sedang dikembangkannya. Demikian seloroh mr. Florian. Namun inilah keunikannya, bagaimana manajemen MPI. Mampu menghadirkan "kehangatan" untuk menjalin komunikasi apik didalamnya.

Selepas dari ruang riset 'zebra fish' di lantai bawah. Kami diajak naik hingga lantai empat. Tiga lantai menaiki tangga yang dibuat melingkar, dengan kerangkeng kawat berulir. Dugaan saya tepat. Desain tangga tersebut dibuat menyerupai struktur molekul DNA/RNA. Disetiap lantainya terdapat sofa dan meja. Untuk ruang tunggu atau sekadar menyeruput kopi hangat. Pun terdapat ruang untuk small meeting.Desain interior ini mengakomodasi kelompok-kelompok peneliti—meskipun berbeda ruang dan fokus peneliti, pasti akan bertemu di tangga ini.

Pun ketika diajaknya kami berkeliling masuk area lab lantai 4 ini. Deretan lemari berpintu kaca berisi bejana, gelas ukur, erlemenyer. Masuk dalam ruang-ruang para peneliti. Terkagum dengan balutan perlengkapan mutakhir dan layout computer set yang disekat kaca dengan ruang pengujian lab. Peneliti dibuat nyaman antara ruang peraga dan area menulis hasil. Karena memang luaran utama dari MPI adalah hasil penelitian / project tersebut dapat dipiblikasikan dalam jurnal ilmiah internasional.

Dr. Christian Klose

Waktu menunjul pukul 11.45 CET, it’s lunch time. Kembali ke gedung utama di lantai dasar. Terdapat kafetaria dan kantin, yang hanya buka saat sesi makan siang. Sebelum masuk kantin tersebut. Mr. Sven (Supervisor kami dari TU-Dresden) tampak berbicara dengan koleganya. Seorang dengan roda sepeda di tangan kananya dan jeans yang digulung selutut di sebelah kanannya.

Setelah saya menghabiskan satu croissant dan secangkir kopi hitam, begitu pun dengan kawan yang lain. Entah untuk tujuan apa. Kami ikut saja di belakang mr. Sven, kembali ke lantai 4. Dalam ruangan yang biasa untuk small meeting, 8-10 orang. Meja oval dan bangku disisinya dan sebuah monitor LCD 32" yang tak lain untuk menunjuk presentasi.

Sebuah presentasi dari kordinator project yang menginisiasi teknologi-transfer dari riset yang ada di MPI-BCG ini. Begitu Mr. Sven menjelaskan kepada siapa kami akan bertemu siang ini.Ternyata orang yang ditemui mr. Sven didepan cafetaria siang tadi. Sambil menenteng macbook pro. Ia berbicara dan membuka presentasi berjudul lipotype, sebuah inovasi pengujian lemak darah dengan cepat (>5min) dengan bantuan software yang sedang dikembangkan untuk membaca spektrum lipid yang ada dlm darah uji.Sampai pada slide kesekian, ia berbicara tentang team management. Rupanya, orang yang sedang berbicara ini, orang yang menenteng roda sepeda dan bergaya anak muda itu dengan jeans dan kaos agak ketat itu memperkenalkan namanya, Dr (doktor) Christian klose. I love your style, sir ;-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun