Mohon tunggu...
Febby Ariawiyana
Febby Ariawiyana Mohon Tunggu... -

Saat ini beraktivitas sbg intermediator teknologi BTC-Network | Redaktur Majalah Online UKM Indonesia Network (@UKMNetwork) | Dukung Program Sistem Inovasi Daerah

Selanjutnya

Tutup

Money

Intermediasi Teknologi Budidaya Udang Galah di Lumajang, Jawa Timur

23 Agustus 2012   01:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:26 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13456851132117308426

Salah satu Pilot Projek yang sedang dikembangkan oleh tim Intermediator Jawa Timur adalah budidaya Udang Galah dengan inovasi system apartemen dalam meningkatkan kapasitas produksi hingga 350% dalam luasan kolam yang sama. “saat ini project udang galah sudah berjalan, beberapa minggu yang lalu kami menjalin komunikasi dengan Unit Pembenihan Udang (UPU) di Probolinggo untuk membeli benih sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) ekor udang galah umur 30 hari.” Demikian Muhammad Rifan memulai percakapan sebagai kordinator projek kegiatan intermediasi yang dilakukan di Jawa Timur. “Proses pembesaran udang harus dilakukan mulai umur 60 hari, oleh sebab itu kami harus "mendederkan" benih di kolam pendederan hingga umur 60 hari. Minggu yang lalu (23 juli-Red) kami resmi telah membeli 10.000 benih tersebut dan menaruhnya di kolam pribadi milik Phyto di lumajang. Benih akan siap untuk dibesarkan di kolam pembesaran setelah lebaran nanti” ujarnya. Kegiatan yang dilakukan masih mengacu dalam kerangka SIDa yang mendukung inovasi dan potensi unggulan daerah yang didukung oleh pemangku kepentingan terkait serta menjaga komitmen antara Pemerintah, Akademia, Swasta dan Komunitas (Sinergi A-B-G-C). Inovasi yang diangkat dari hasil riset innovator LIPI, Dr. Fauzan Ali. Dalam budidaya udang Galah melalui system Apartemen. “Peningkatan padat tebar udang tidak dapat secara otomatis meningkatkan hasil panen, karena dibatasi oleh luas permukaan kolam. Udang galah hidup dominan di dasar perairan. Dalam meningkatkan budi daya udang galah. Terdapat temuan agar udang galah terhindar dari sifat kanibalisme. Salah satu tekniknya  dengan membangun apartemen untuk udang galah berupa bangunan dari bambu yang dibentuk secara bertingkat. Ini bisa meningkatkan produksi udang sampai 350%.” Ujar Dr. Fauzan Ali. Pilot project pembesaran udang galah yang sedang dilaksanakan mengambil tempat disalah satu personel intermediator Phyto Ardi Rahmawati di Lumajang. “kami meminta pihak DKP untuk bersedia menyebarluaskan info bahwa di tempat saya tersebut ada tempat pilot project udang galah dan diharapkan para pembudidaya untuk datang, melihat dan belajar” terang Phyto yang saat ini sedang mempersiapkan kolam untuk pembesaran setelah masa 30 hari pendederan dilakukan. Inovasi yang dilakukan terbilang sederhana dengan membuat rangkaian bilah bambu menyerupai sebuah kubus rumah dimensi 1,5 x 1,5 m dengan 4-5 lantai. Di setiap lantai terdapat  ruang 20x20 cm yang akan menjadi  ‘kamar’ bagi setiap udang Galah. Hal ini disesuaikan dengan ukuran panjang udang samapi siap panen. Rumah susun itupun dapat mengantisipasi pencurian. Kedepannya kegiatan pilot projek yang didukung oleh Dinas Kelautan dan Perairan (DKP) Lumajang, Kemenristek, dan Balitbang Provinsi ini dapat menggairahkan pembudidaya di kabupaten Lumajang dan sekitarnya yang sempat terpuruk akibat issue wabah virus yang menjangkit benih-benih udang awal tahun 2011 lalu. Kemudian  akan dibentuk Forum Komunitas Pengusaha/calon pengusaha udang galah yang pesertanya tidak dibatasi dalam lingkup kabupaten Lumajang. Sosialisasi dan Promosi melalui pembentukan pusat Informasi Teknologi Budidaya Udang Galah melalui Web, Forum Komunitas, dan Buku Panduan. Pendampingan juga akan rutin dilakuan selama kurun waktu program sekaligus memastikan bahwa teknologi yang dipakai sesuai SOP.  Memonitor kemajuan hingga panen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun