Untuk seorang pemuja pelangi yang sering ku panggil sambil menggigil
Tak elak lekang waktu hendak memaksa kita lekas aus ditelan remang-remang syair pemuja senja
Entah sejak kapan senyum-mu tak pernah marah pada manis yang selalu mengecup mantra sapaan
Se sopan-sopannya aku pada leluhur dan tetuah, mengapa aku lebih sopan pada-mu?
Seperti kata angin malam ini yang tak pernah terucap pada tujuannya
Seperti dingin yang datang dan pergi tanpa permisi pada tuan empunya tanah
Sepertinya memang tak ada alasan untuk berikan sebuah rasa dan cinta
KotaTua, 29 Agustus 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI