Mohon tunggu...
Ariani Selviana
Ariani Selviana Mohon Tunggu... -

Menulis adalah cara cerdas untuk "curhat"

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kompasiana Menumbuhkan Gairah Menulis

24 April 2014   17:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 17 April 2014 ,saya bergabung dengan kompasiana. Keputusan yang terlambat sebenarnya, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Saya gemar menulis tetapi tidak ada keberanian untuk mempublikasikannya. Hasil tulisan,saya  konsumsi sendiri kemudian berakhir dalam file yang tidak pernah akan dibuka lagi. Namun, semenjak saya menjadi kompasianer kegemaran untuk menulis itu tumbuh. Gantinya mengisi waktu kosong dengan stalking timeline FB teman atau melihat postingan instagram mereka, saya ganti dengan kegiatan menulis yang lebih mengasyikan. Pikiran saya selalu mengembara mencari topik dan bahan tulisan. Rasanya ingin menulis...dan menulis lagi.

Mengeksekusi topik menjadi tulisan bukanlah hal yang mudah. Seringkali sulit memulainya- rumit mengembangkannya-dan galau mengakhirinya.Hehehe..berarti seluruh prosesnya sulit dong! Tentu.

Dalam salah satu bukunya, Henry Guntur Tarigan menjelaskan pemerolehan keterampilan bahasa secara hierarki sebagai berikut : mendengarkan, berbicara, membaca , dan menulis. Menulis adalah keterampilan yang paling tinggi(sulit). Sebuah keterampilan yang sangat dipengaruhi oleh dua lainnya : menyimak dan membaca. Dengan kata lain , keterampilan menyimak dan membaca akan membantu wawasan kebahasaan kita sehingga lebih mudah dalam menulis.

Keasyikan lain yang saya rasakan ketika menulis adalah mengolah rasa dan pikir dalam jalinan kalimat yang efektif, koheren, dan komunikatif. Tujuannya untuk membangun persepsi yang sama antara saya dan pembaca. Menurut saya, keberhasilan seorang penulis adalah saat pembaca menangkap pesan dan kesan yang sama dengan dirinya. Bukan hanya itu, keasyikan pembaca saat menikmati karya kita pun perlu dipertimbangkan. Caranya dengan kecermatan memilih diksi dan kalimat yang variatif dan menarik. Nah...ternyata tidak sederhana kan menulis itu?

Practice makes perfect, itulah yang tengah saya lakukan. menulis...dan menulis terus agar terampil dan mengalir seperti kompasianer lainnya. Saya terkesan dengan kutipan Pramudya Ananta Toer : menulis adalah bekerja untuk keabadian. Paling tidak untuk keabadian saya sendiri, keabadian  pikiran alias tidak cepat pikun karena menulis itu adalah aktivitas otak . Makin banyak dipakai makin lama pikunnya.Mari menulis!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun