Mohon tunggu...
Ari Anggreni
Ari Anggreni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i

Membahas mengenai lingkup pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Tri Hita Karana dalam Kehidupan Manusia: Harmonisasi Roh, Tubuh, dan Pikiran

23 Juni 2024   00:05 Diperbarui: 23 Juni 2024   00:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dahulu kala, di zaman praaksara dimana manusia belum mengenal teknologi seperti di masa sekarang ini. Sebutan Tri Hita Karana belum diketahui namun pelaksanaan ketiga aspek tersebut sudah berjalan. Tentang bagaimana mereka membangun hubungan yang harmonis antara manusia dengan roh leluhur atau nenek moyang. Hubungan manusia dengan manusia lainnya serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Contoh kecil yang ditunjukan manusia pada masa praaksara yakni dengan adanya ritual penguburan memakai peti mati atau esofagus atau upacara pemujaan terhadap roh leluhur mereka. Mereka percaya bahwa roh leluhur mewariskan mereka banyak hal oleh sebab itu dilakukannya upacara pemujaan sebagai bentuk hormat mereka terhadap roh para leluhur. 

Sejak dahulu kala manusia adalah makhluk sosial yang dimana secara naluriah membutuhkan bantuan dari manusia lain untuk bertahan hidup. Misalkan saja seperti memburu atau saat menghadapi serangan dari hewan atau musuh. Seiring berjalannya waktu manusia mulai mengenal sistem kepemimpinan yang dimana mereka memilih salah satu dari kelompoknya untuk menjadi pimpinan dari kelompok tersebut. Hubungan manusia dengan lingkungan pada masa praaksara dapat dilihat dari pemanfaatan manusia dengan bahan baku yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dengan melakukan upacara penguburan jasad sebagai simbol pemersatu manusia dengan tanah.

Selain penerapannya pada kehidupan unsur-unsur dalam tubuh kita sebagai seorang manusia juga terdapat ketiga aspek dari Tri Hita Karana tersebut diantaranya:

  1. Aspek Parahyangan atau Atma (Roh): Unsur ini memiliki arti sebagai roh atau jiwa dari manusia. Jiwa atau atman ini berfungsi untuk menghidupi tubuh dan menyebabkan pikiran dapat bekerja secara optimal. Kesadaran ini menjadikan manusia sebagai makhluk yang memiliki kedudukan tertinggi diantara ciptaan Tuhan lainnya. 

  2. Aspek Palemahan: Tubuh sebagai unsur Palemahan merupakan tempat berpikir dan berakal budi serta sebagai tempat berinteraksi dengan alam dan sesama. Unsur pembentuk dari tubuh sama dengan unsur pembentuk dari alam semesta yakni Panca Mahabhuta: zat padat, cair, api, gas dan ruang kosong atau akasa. Tubuh adalah unsur Palemahan, yang berarti lingkungan alam dan bahan baku yang memenuhi kebutuhan hidup manusia.

  3. Aspek Pawongan: Dalam diri manusia aspek pawongan merupakan pikiran yang dimiliki oleh manusia. Manusia memiliki kemampuan berpikir dan berargumentasi. Kemampuan berpikir juga tidak lepas dari perasaan yang menyebabkan manusia dapat berpikir rasional dan memiliki emosional yang harus ditata. Kemampuan menata emosional ini harus dilakukan sebaik mungkin sebab manusia terkadang dapat dengan mudah termakan oleh egonya sendiri.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang memiliki akal dan dapat berpikir oleh Tuhan. Namun dapatkah manusia menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan tersebut? Untuk menjawab kedua hal tersebut kita harus sadar mengenai apa yang menjadikan tujuan kita selama hidup di alam semesta ini dan diimbangi juga dengan tujuan dari Tri Hita Karana. Menciptakan keharmonisan dan kebahagiaan tersebut dapat dimulai dari penerapan hidup sehat dan teratur. Keterkaitan ketiga aspek Tri Hita Karana dalam tubuh manusia sangat berpengaruh antara satu dengan yang lain. Tubuh atau badan kasar yang sehat akan menyebabkan kita memiliki pikiran yang jernih. Sedangkan tubuh yang sakit akan menyebabkan pikiran kita cenderung kearah yang negatif. Hal tersebut sudah banyak dikatakan oleh para ahli. Untuk memiliki pemikiran yang sehat maka milikilah tubuh yang sehat terlebih dahulu. Jasmani yang sehat akan mendukung rohani untuk sehat juga. Maka secara tidak langsung kebahagiaan tersebut akan datang bersamaan dalam kehidupan manusia. Kebahagiaan tersebut dapat berupa banyak hal dan tak terhingga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun