Universitas Pendidikan Indonesia saat ini sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata TEMATIK atau biasa disebut KKN TEMATIK untuk para mahasiswa semester 6 jenjang S1. Tidak seperti biasanya, kegiatan KKN TEMATIK kali ini dilaksanakan secara daring/online dikarenakan kasus covid-19 yang terus meningkat dan tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan KKN secara langsung/offline
Berbeda dengan kegiatan KKN sebelumnya. Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini mengusung dua tema yang menjadi fokus mahasiswa UPI untuk tetap bisa membantu permasalahan yang ada dilingkungan saat ini. Tema yang pertama adalah tema Pendidikan yang difokuskan dengan pengabdian ke sekolah - sekolah SD/SMP/SMA/SMK yang ada disekitar teampat tinggal mahasiswa dan yang kedua adalah tema Ekonomi yang difokuskan dengan pengabdian kepada para pemilik UMK/BUMDES yang berada disekitar tempat tinggal mahasiswa. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu membantu perekonomian dan pendidikan Indonesia di masa seperti ini, dan tetap bisa melaksanakan kegiatan di rumah saja.
Saya adalah Ari Andrean, merupakan seorang mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru jurusan Pendidikan Multimedia. Saya mengambil tema Pendidikan dengan judul "Optimalisasi Media Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 090 Cibiru" di kegiatan KKN TEMATIK kali ini. Selama melaksanakan kegiatan KKN saya dibimbing oleh ibu Maya Purnama Sari, S.Pd., M.Ds selaku dosen pembimbing dikelompok KKN saya kali ini.
Sekolah Dasar Negeri 090 Cibiru yang berlokasi di Jl. A.H. Nasution No.14,5, Pasir Biru, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat menjadi sekolah pilihan saya untuk melaksanakan kegiatan KKN kali ini. Sasaran kegiatan saya adalah dua orang wali kelas 4 yang bernama Ibu Tita dan Ibu Maimunah, 20 peserta didik dari kelas 4 SDN 090 Cibiru, dan 20 orang tua peserta didik.
Kegiatan KKN yang saya laksanakan kali ini memfokuskan kepada pembuatan media pembelajaran agar pembelajaran secara daring lebih menarik serta membuat sebuah video edukasi peran fungsi orang tua terhadap anak dalam melaksanakan pembelajaran daring
Pembelajaran secara daring sejauh ini terkesan membosankan dan membingungkan bagi para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, pembelajaran yang monoton dengan hanya memberikan sebuah materi dan tugas tersebut tak cukup membuat peningkatan daya pikir peserta didik saat ini
Jika pembelajaran dilaksanakan di sekolah, mungkin saja anak-anak dapat praktik bahkan melihat secara langsung bagaimana bentuk dan suara dari macam macam alat musik tradisional Indonesia. Tetapi, mengingat pembelajaran dilakukan secara jarak jauh di rumah masing masing, anak anak tidak merasakan hal tersebut. Mengingat tidak semua rumah memiliki alat musik tradisional bukan? pada materi tematik 1 subtema 1 pembelajaran 1 tentang alat musik tradisional Indonesia.
Berangkat dari permasalahan tersebut, saya merancangkan sebuah Game Edukasi yang bernama "Petualangan AMTI (Alat Musik Tradisional Indonesia)" yang dapat digunakan untuk memudahkan para peserta didik dalam melihat, mengamati, dan mempelajari bentuk, suara, serta asal dari alat-alat musik tradisional Indonesia yang bisa dengan mudah mereka gunakan di rumah masing-masing. Salah satu mata pelajaran yang menggunakan alat adalah seni budaya, khususnya pada materi tematik 1 subtema 1 pembelajaran 1 tentang alat musik tradisional Indonesia.
Bersama-sama, saya dan rekan-rekan kelompok saya membuat Game Edukasi yang bernama Petualangan AMTI (Alat Musik Tradisional Indonesia). Dalam game edukasi ini, Pemain akan diberikan petunjuk atau misi untuk mengumpulkan skor dengan mencari Alat musik tradisional Indonesia yang terpencar di dalam sebuah labirin. Misi nya adalah pemain tersebut harus mengumpulkan seluruh alat musik serta not balok berupa nada yang terpencar didalam labirin untuk mendapatkan skor. Didalam labirin juga terdapat informasi mengenai macam-macam alat musik yang mereka temukan, serta desain dalam game juga akan mengambil suasana dari tiap daerah yang menjadi asal usul alat musik tradisional tersebut, mulai dari pakaian adat, rumah adat, dan daerah asal alat musik tersebut. Terdapat 9 Alat musik tradisional Indonesia yang diantaranya adalah angklung, bonang, gendang, gong, kompang, kolintang, saron, suling, dan tifa. Dengan begini, pemain tidak hanya dapat bermain saja tetapi pemain dapat sembari belajar mengenai alat musik tradisional Indonesia.