Mohon tunggu...
Bang Andi
Bang Andi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Anak Siantar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Behind of Lady Gaga

26 Mei 2012   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat orang yang isi sakunya banyak, menonton konser Lady Gaga adalah keharusan . Namun saya yakin, tidak semua orang kaya yang menyaksikannya. Tapi bagi saya dan orang-orang elit alias ekonomi sulit: tidak. Dewi kami adalah "Sri" yang akrab dikenal dengan: nasi. Dia simbol kesejahteraan yg sederhana,namun memperpanjang daya raga untuk melakukan aktifitas dan kehidupan selanjutnya. Selembar tiketnya yang paling murah,justru untuk kami lebih berguna disumbangkan  ke warung sembako.

Tak bisa juga menyalahkan Lady Gaga sepenuhnya.Dia artis terkenal.Dia punya kepentingan,punya momentum,peluang dan kesempatan memperbanyak penjualan album, atau mungkin saja menjadikan "style" yang melekat di dirinya menjadi tren. Dan itu dipandang lumrah bagi pemilik kepentingan kapital.

Namun rasanya dada ini gemuruh,jika bangsa yang 200 juta penduduk ini cuma meributkan seorang Lady Gaga.Jarang meributkan tetangga yang miskin karena jepitan ekonomi.Jarang meributkan tetangga yang melakukan kekerasan pada pasangan hidupnya.Jarang meributkan orang-orang cacat kesulitan mendapatkan akses bekerja di sektor formal dan keributan lain yang lebih membumi persoalannya. Inilah  keanehan kita.Sudah jungkir balik semuanya.

Negeri ini hancur karena pola "selamatkan" diri masing-masing mulai menancap ke langit. Negeri ini hancur karena kita membutakan diri dengan suara lirih mereka yang sudah banyak kita lupakan.Saya hanya bisa berdoa,karena hanya doa selemah-lemahnya tindakan yang bisa saya lakukan untuk bangsa ini.Semoga hati kita digugah kesadarannya lewat Lady Gaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun