Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tinjauan Implementasi Kader Kesehatan di Indonesia

15 April 2023   23:34 Diperbarui: 16 April 2023   03:37 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para kader kesehatan di Kota Surabaya melakukan pendataan dan intervensi kepada ibu hamil di Surabaya, Jawa Timur.| Dok Pemkot Surabaya via Kompas.com

Kriteria tersebut seperti tingkat pendidikan minimum agar secara layak kader mampu melakukan tugas yang diberikan, kriteria kesetaraan gender, serta kriteria nilai-nilai atau prinsip yang dimiliki agar bersesuaian dengan makna dibalik seorang kader kesehatan. Diharapkan, melalui kriteria tersebut diperoleh kader yang memenuhi kualifikasi minimum yang diharapkan. 

Kemudian, untuk memastikan terdapatnya standarisasi pengetahuan dan keterampilan kader serta pada akhirnya diperolehnya kader-kader kesehatan yang berkualitas, faktor-faktor seperti durasi pelatihan yang adekuat, kurikulum yang mencakup seluruh kebutuhan masyarakat setempat, serta modalitas pelatihan menjadi begitu relevan. 

Di Indonesia sudah terdapat juklak atau Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Kader Posyandu yang diterbitkan pada tahun 2012. 

Kualitas pelaksanaan pelayanan kesehatan oleh para kader tak hanya ditentukan oleh kualitas individu seorang kader, namun dalam prosesnya, monitoring dan evaluasi yang optimal adalah kunci yang tak kalah penting. 

Selama ini, di Indonesia monitoring dan evaluasi kinerja kader kesehatan jatuh pada dua kondisi: dilakukan penilaian dan tidak dilakukan penilaian. Ketidakseragaman ini tentu saja merupakan isu yang harus menjadi perhatian. 

Menunjukan masih lemahnya bentuk supervisi yang mendukung. Tanpa adekuasi supervisi, para kader kesehatan akan menemui kebingungan dan tingkat kinerja pun pada akhirnya tak terbukti dengan ukuran. 

Selain isu kualitas dan supervisi terhadap kinerja kader kesehatan yang mana keduanya mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan, di lapangan terdapat berbagai tantangan yang ditemui oleh para kader kesehatan. 

Seperti sering kali bekerja dengan sumber daya baik alat kesehatan maupun obat-obatan yang terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi efektivitas dalam memberikan pelayanan kesehatan dan promosi kesehatan di masyarakat. 

Akses menuju sumber daya informasi dan teknologi, seperti internet dan smartphone, yang dapat membantu kader kesehatan memperoleh informasi kesehatan dan lalu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan formal adalah keterbatasan lainnya.

Diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk memastikan kuantitas dan kualitas kader kesehatan terjaga berkesinambungan, yakni dalam rangka memupuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kader kesehatan yang menjadi salah satu garda terdepan pelayanan kesehatan primer di Indonesia. 

Tak hanya itu, identifikasi masalah dan penyusunan strategi atau solusi terkait tantangan pelaksanaan pelayanan oleh para kader kesehatan turut menjadi hal yang harus dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kesehatan primer yang merata dan berkualitas bagi setiap warga negara di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun