Pemerintah dan masyarakat telah menggunakan berbagai media untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya merokok bagi kesehatan masyarakat. Salah satu contohnya adalah video yang dirilis di akun Instagram Kementerian Kesehatan RI minggu lalu.Â
Video tersebut memperoleh beragam komentar dari masyarakat setelah menampilkan sekelompok orang yang menyatakan bahwa uang sebesar 25.000 rupiah dapat digunakan untuk membeli bahan makanan untuk satu keluarga, daripada membeli satu bungkus rokok yang hanya berisi 12 batang.Â
Video tersebut berharap agar pengeluaran tersebut digunakan untuk memenuhi protein hewani yang diperlukan, mengurangi stunting pada anak-anak, dan menurunkan konsumsi rokok di Indonesia.Â
Banyak orang menanggapi video tersebut dengan menyarankan penutupan pabrik rokok dan merasa bahwa seluruh kampanye yang telah dilakukan sebelumnya tidak akan pernah menyelesaikan masalah tersebut.Â
Semua kebijakan yang telah dilakukan untuk mengendalikan rokok memiliki risiko dan manfaatnya sendiri-sendiri. Ini termasuk kebijakan peningkatan pajak rokok, pembatasan iklan rokok, layanan berhenti merokok, dan kampanye kesehatan tentang bahaya merokok.Â
Meskipun kebijakan penutupan pabrik rokok yang telah diusulkan juga memiliki risiko dan manfaat, dan ini wajar jika menimbulkan pro dan kontra di masyarakat serta di antara pemangku kebijakan.Â
Oleh karena itu, ungkapan "Ada banyak jalan menuju Roma" yang artinya ada banyak cara untuk mencapai tujuan yang sama, adalah sangat tepat untuk menggambarkan upaya pengendalian rokok selama ini.Â
Mendiskusikan penutupan pabrik rokok, rencana kebijakan tersebut tentu sudah menjadi ide yang dipertimbangkan dan dibahas sejak lama.Â
Namun, alasan mengapa pabrik-pabrik rokok belum ditutup hingga saat ini tentu saja berkaitan dengan pertimbangan yang kompleks terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi.Â
Berbagai pertimbangan harus dipertimbangkan dalam menutup pabrik rokok, termasuk kemungkinan terbentuknya pabrik rokok ilegal yang dapat menghasilkan rokok yang tidak terkontrol dan berpotensi menyebarkan aktivitas kejahatan seperti perdagangan manusia, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.Â
Hal ini dapat terjadi karena permintaan rokok yang tetap tinggi meskipun pabrik rokok resmi ditutup.Â