Mohon tunggu...
Aditya Ariaguslidinata
Aditya Ariaguslidinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Semoga tulisan saya dapat memberikan manfaat bagi kita bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ Membangun Desa Kelompok 137 Mendorong UMKM Desa Karanganyar Siap Melangkah Menuju Era Digital

21 Agustus 2024   14:45 Diperbarui: 21 Agustus 2024   15:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survei Pelaku UMKM (dokpri)

Karanganyar, Bondowoso, 27 Juli 2024 - UMKM di Desa Karanganyar, Bondowoso, terus berusaha meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Untuk membantu para pelaku UMKM ini, Tim KKN 137 Universitas Jember mengadakan kegiatan yang bertajuk "Identifikasi dan Optimalisasi Data UMKM melalui Digitalisasi dan Branding".

Keterbatasan akan akses perluasan pasar telah menjadi masalah bagi para pelaku UMKM di Desa Karanganyar. Kurangnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki mengenai pasar digital membuat produk UMKM Desa Karanganyar hanya mampu bersaing di pasar lokal. Permasalahan ini kemudian menghambat laju perkembangan UMKM yang menjadi salah satu potensi terbesar Desa Karanganyar. Potensi ini dapat dilihat dari tingginya angka persebaran UMKM di Desa Karanganyar yang saat ini berjumlah lebih dari 150 UMKM. Tim KKN 137 kemudian hadir dengan upaya untuk membantu para pelaku UMKM agar mampu menciptakan produk yang mampu bersaing di pasar digital dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya pengetahuan akan dunia digital dan identitas produk.

Dalam program "Identifikasi dan Optimalisasi Data UMKM melalui Digitalisasi dan Branding", sasaran utama yang ingin dicapai adalah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini bertujuan untuk mendata para Pelaku UMKM dan dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada pelaku UMKM dengan memperkenalkan mereka pada dunia digitalisasi dan branding yang semakin penting dalam era bisnis modern. Program ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama bagi mereka yang selama ini masih bergantung pada metode pemasaran tradisional. Melalui program ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing, serta memperkuat identitas merek mereka di tengah persaingan yang semakin ketat.

Tim KKN 137 mengawali kegiatan ini dengan sesi sharing yang bertemakan "Optimalisasi Pemasaran Online dalam Memperkuat Merk Produk". Dalam sesi sharing ini, tim mengundang 150 lebih UMKM yang ada di Desa Karanganyar. Melalui sesi sharing kemudian didapatkan 13 UMKM yang memiliki ketertarikan untuk berkembang pada aspek digital marketing dan branding. Selanjutnya setelah 13 UMKM didapatkan, Tim KKN 137 melakukan observasi dan wawancara pada 13 UMKM tersebut untuk dapat dikelompokkan dalam 3 bagian yaitu, UMKM yang siap Branding, UMKM yang siap Branding dan Digitalisasi, UMKM yang tidak siap Branding dan Digitalisasi.

Pada UMKM yang siap Branding dan UMKM yang siap Branding dan Digitalisasi akan dibantu semaksimal mungkin oleh tim untuk proses Branding dan Digitalisasi. Untuk UMKM yang siap Branding maka akan diberikan bantuan berupa pembuatan logo dan/atau merek. Adapun untuk UMKM yang siap Branding dan Digitalisasi maka akan diberikan bantuan berupa pembuatan logo dan/atau merek, serta kepemilikan akun untuk mengakses pasar digital. Pada UMKM yang tidak siap Branding dan Digitalisasi akan dilakukan wawancara lanjutan tentang keluhan mengapa tidak siap Branding dan Digitalisasi, kendala yang dialami, serta hal apa yang dapat dilakukan atau solusi untuk membantu UMKM tersebut. Dari wawancara tersebut kemudian disampaikan pada Kepala Desa Karanganyar untuk dicarikan solusi atau bantuan dari Desa dalam mengembangkan usahanya. Dan tahap terakhir yang dilakukan ialah menyampaikan solusi yang ditawarka Kelala Desa pada pelaku UMKM yang tidak siap Branding dan Digitalisasi.

Melalui rangkaian tahapan yang dilakukan, tim KKN 137 kemudian mengelompokkan 6 UMKM ke dalam kelompok UMKM yang siap Branding, 4 UMKM ke dalam kelompok UMKM yang siap Branding dan Digitalisasi, serta 3 UMKM ke dalam kelompok UMKM yang tidak siap Branding dan Digitalisasi. Pengelompokan ini didasarkan pada berbagai syarat utama yang harus dimiliki oleh masing-masing UMKM. Untuk UMKM yang siap Branding dan Digitalisasi merupakan UMKM yang pada awalnya tidak atau telah memiliki merek dan logo, produk yang dihasilkan mampu bertahan lebih dari satu hari untuk dipasarkan di pasar digital, serta memiliki akses terhadap pasar digital. Adapun untuk UMKM yang hanya siap Branding merupakan UMKM yang pada awalnya tidak memiliki merek dan logo, tetapi produknya tidak mampu bertahan lebih dari satu hari atau tidak memiliki akses terhadap pasar digital. Kelompok yang terakhir yaitu UMKM yang tidak siap Branding dan Digitalisasi merupakan UMKM yang para pemiliknya tidak berkeinginan untuk dikembangkan lebih lanjut karena alasan tertentu.

Kepala Desa Karanganyar Ilzam Ghazali S.Sy menjelaskan bahwa UMKM di desa Karanganyar menjadi prioritas kedua setelah sektor Pertanian. Selaku Kepala Desa, Bapak Ilzam menyadari bahwa potensi UMKM di Desa Karanganyar dapat membantu dalam mengembangkan dan memajukan desa, sehingga Kepala Desa berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar dapat bersaing di era digital dan mengatasi tantangan yang ada. "Dengan program yang di usung oleh Tim KKN 137, tentunya membawa perubahan baru di Desa Karanganyar untuk maju dan melangkah di era teknologi dan Digitalisasi" ujar Kepala Desa Karanganyar. Respon positif dari Kepala desa menjadi langkah awal untuk terus menyukseskan UMKM di Desa Karanganyar.

Melalui kegiatan yang telah Tim KKN 137 laksanakan ini, banyak respon positif yang diberikan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM merasa banyak terbantu atas pendataan yang dilakukan oleh Tim KKN 137. "Terima kasih mas dan mbak telah melakukan pendataan dan membantu saya dalam Mempersiapkan logo dan e-commerce" disampaikan oleh Ibu Nanik pelaku UMKM  Pia 77. Ibu Nanik merupakan salah satu pelaku UMKM yang meninginkan adanya perubahan pada Merk produknya agar terlihat lebih bagus dimata konsumen serta ingin memasarkan produknya lebih luas lagi dengan Digitalisasi.

Respon positif berikutnya juga disampaikan Ibu Lathifa selaku Pelaku UMKM Kerupuk dari RT 11. Beliau menyampaikan rasa Terima kasih atas pendampingan yang nantinya akan di berikan oleh Tim KKN 137. "Terima kasih mbak dan mas semuanya, saya merasa terbantu sekali dengan program yang mas dan mbak  buat, semoga setelah ini, usaha saya jadi makin bagus dan lancar" ucapnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun