[caption id="attachment_226644" align="aligncenter" width="500" caption="pemandangan dari puncak dusun sukamaju, hutan di gunung daerah cipatujah pun sudah mulai gundul nampaknya, tanya kenapa? (2009)"][/caption] dari pantai saya akan mengajak anda untuk menikmati dataran paling tinggi di desa pameutingan, letaknya berada di dusun sukamaju, untuk mencapai dusun sukamaju dibutuhkan waktu kira kira satu jam setengah dengan berjalan kaki, jarak dari rumah penginapan kami menuju sukamaju kira kira kurang lebih 9 kilometer, dan perjalanan menuju dusun sukamaju makin lama makin menanjak dan menanjak, yap, bahkan warga pameutingan pun terkaget kaget ketika mendengar kami akan mengunjungi dusun sukamaju dengan berjalan kaki, hehe, dan itu kami lakukan setiap minggu, dan jangan salah, dusun sukamaju sendiri luas wilayahnya, dan mempunyai satu tempat lagi yang bernama cibuluh, cibuluh ibaratnya adalah sub-bab dari dusun sukamaju, dan dari sukamaju menuju cibuluh kira kira berjarak 4 kilometer kurang lebih dan menanjak LAGI! yap, dan tahukah anda, dari puncak cibuluh, anda bisa melihat laut cipatujah, betul! pantai yang kami kunjungi di bagian sebelumnya bisa dilihat dengan mata telanjang di atas puncak cibuluh! amazing! disinilah keistimewaan desa pameutingan, berwisata ke laut atau ke gunung yang bisa melihat laut bisa dilakukan di desa pameutingan. [caption id="attachment_226646" align="aligncenter" width="500" caption="jalanan menanjak yang kami lewati menuju dusun sukamaju, beruntung sebagian jalan sudah dicor hingga jalan rata, jika masih berbatu dijamin kami semua akan kewalahan menuju dusun sukamaju (2009)"][/caption] dusun sukamaju atau biasa disebut batu bereum (batu merah) oleh para warga pameutingan memang meninggalkan kenangan tersendiri bagi saya dan teman teman KKN saya semua. tiga hari setelah tiba di desa pameutingan saya dan kelompok saya yang memang bertugas untuk melakukan kegiatan di dusun sukamaju pada awalnya belum tahu apa apa soal dusun sukamaju ini, apalagi jaraknya yang jauh, saya sendiri sepulang dari dusun sukamaju untuk pertama kalinya jatuh sakit karena kecapean, hehe, biasa, saya menganggap remeh kegiatan di desa pameutingan. saya dan teman teman jujur untuk pertama kali ke dusun sukamaju menggunakan ojek palang yang pernah saya ceritakan di bagian pertama petualangan saya ini. betul, saya beserta jiman dan dony sang kordes menaiki ojek palang untuk menuju dusun sukamaju, belum tahu apa apa sama sekali bahwa jalan menuju dusun sukamaju adalah menanjak 45 derajat! haha, seperti menaiki roller coaster tertinggi di dunia rasanya! setelah kejadian itu saya dan teman teman lebih memilih jalan kaki menuju dusun sukamaju. [caption id="attachment_226649" align="aligncenter" width="500" caption="hanya di dusun sukamaju lah sinyal telepon benar benar kuat, maka teman teman saya rela menghabiskan waktu bermain dengan handphonenya di pitstop menuju dusun sukamaju ini (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226650" align="aligncenter" width="500" caption="setelah melewati tanjakan 45 derajat yang dicor, masih ada tanjakan konvensional yang harus kita lewati untuk menuju dusun sukamaju, well, mulai dari titik ini perjalanan tidak akan terasa karena semua asyik menelepon atau FB-an sambil berjalan keatas sana (2009)"][/caption] tiap hari jumat kita ke dusun sukamaju, dikarenakan hari jumat adalah hari liburnya para warga dusun sukamaju, karena hari selain hari jumat mereka melakukan kegiatan bertani, berkebun dan sebagainya seperti biasa, dan di hari jumat pula dilaksanakannya rajaban di dusun sukamaju. tempat kami beristirahat di dusun sukamaju adalah di rumah pak hamim, pak hamim yang ditemani ibu hamim juga tinggal berdua di rumah sederhanannya ini, dan di mesjid disamping rumah pak hamim pula kegiatan para warga dusun sukamaju dilakukan termasuk kegiatan rajaban. pak hamim beserta istrinya termasuk keluarga yang sangat baik dan ramah dalam menerima kami semua, setiap kita datang, pasti selalu disuguhi makanan, apapun itu, dan biasanya adalah jengkol dan sambel, hehe, betul jengkol adalah salah satu makanan wajib di desa pameutingan, semua dusun pasti menyajikan makanan ini, sayangnya para teman teman cewek saya tidak sanggup memakan jengkol, maka pada kunjungan berikutnya kami semua sengaja berbelanja bahan makanan di pasar terdekat menuju dusun sukamaju, hehe, inisiatif yang paling bagus, karena sebelum disajikan jengkol para wanita langsung inisiatif membantu ibu hamim memasak dengan bahan makanan yang sudah kita beli sebelumnya, hehe, daripada disuguhi jengkol melulu. [caption id="attachment_226651" align="aligncenter" width="500" caption="pak hamim dan ibu hamim yang sederhana, sementara bayi yang digendong ibu hamim adalah cucunya kalau tidak salah (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226653" align="aligncenter" width="500" caption="makanan sehari hari warga pameutingan, termasuk warga sukamaju, jengkol segar! (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226654" align="aligncenter" width="500" caption="demi tidak disuguhi jengkol lagi dalam kunjungan berikutnya, maka teman teman pun mulai inisiatif membeli bahan makanan dan memasaknya di rumah ibu hamim, hasilnya dijamin nikmat, ikan asin, daun singkong dan sayur acar adalah makanan yang berhasil menggeser jengkol dari puncak tahta (2009)"][/caption] lalu kegiatan apa yang kami lakukan di dusun sukamaju, kegiatan mengajar bahasa inggris dan kesenian adalah yang paling utama, untuk masalah kesenian, jangan ditanya, agus teman saya sang seniman multitalenta yang mengurus itu semua, sementara kegiatan mengajar bahasa inggris kami yang melakukan, hehe, lucu juga, karena bahasa inggris adalah request langsung dari warga dusun sukamaju agar minta diajari kami, hehe, kontan kami pun menyetujuinya. [caption id="attachment_226655" align="aligncenter" width="500" caption="para warga sukamaju mulai berkumpul di depan rumah pak hamim untuk bersiap siap mendengarkan pelajaran bahasa inggris (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226658" align="aligncenter" width="500" caption="dari kiri ke kanan: ajie, jiman dan khaista yang mendapatkan kehormatan untuk mengajari para warga sukamaju ini bahasa inggris, dimulai dari nama sayur sayuran, dan apakah bahasa inggrisnya jengkol? hehe (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226660" align="aligncenter" width="500" caption="warga lain yang malu malu hanya bisa mengintip dari samping rumah pak hamim, padahal ikutan aja bu, gratis ini, hehe (2009)"][/caption] kemudian setelah sukamaju, tujuan berikutnya adalah cibuluh, bisa dikatakan cibuluh adalah bagian dari dusun sukamaju, bahkan para warga sukamaju sendiri yang berkata bahwa cibuluh seharusnya sudah bisa menjadi dusun sendiri di desa pameutingan karena jaraknya sangat jauh, tapi jumlah kepala keluarga di cibuluh tergolong sedikit oleh karena itu tidak mencukupi syarat untuk menjadi sebuah dusun yang berdiri sendiri. jujur untuk mencapai cibuluh dibutuhkan waktu sekitar satu jam, dari cuaca yang panas di sukamaju, ketika mendekati cibuluh cuaca pun berubah drastis menjadi dingin dan hujan, ditambah berkabut dan itu adalah sekitar jam tiga sore, dahsyat memang, dengan dipandu oleh warga sukamaju dan hansip yang kebetulan sedang bertugas di sukamaju yaitu mang ateng, kami menuju cibuluh yang katanya banyak menyimpan aroma mistis, hehe, betul, konon di puncak gunung cibuluh ada seekor harimau ajaib yang menjaga sesuatu disana, mau percaya mau tidak itulah salah satu unsur unsur adat istiadat yang tidak pernah hilang di masyarakat pedesaan. [caption id="attachment_226662" align="aligncenter" width="500" caption="perjalanan ke cibuluh pun dimulai, kabut sudah mulai tampak dari kejauhan (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226664" align="aligncenter" width="500" caption="makin lama makin masuk kedalam seperti hutan menuju cibuluh, ditambah hujan yang sudah mulai turun (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226670" align="aligncenter" width="500" caption="bisa dilihat kabut yang super tebal itu, anda harus kesana sendiri untuk merasakan sensasinya, hehe (2009)"][/caption] sesampainya di cibuluh kami langsung dijamu oleh salah satu warganya, dan saya lupa lagi namanya, hehe, tapi warga ini adalah salah satu orang "pintar" di cibuluh, dan percaya atau tidak, si bapak ini memberikan wejangan dan doa doa buat kami agar lancar menyelesaikan kuliah, hehe. yap, boleh percaya boleh tidak itu pilihan anda, sampai di cibuluh yang berembun dan dingin kami langsung disuguhi air dawegan (kelapa muda) yang diambil langsung oleh mang ateng sang hansip dari pohonnya, meminum dawegan di cuaca yang dingin serasa meminum coca cola, brrrrrr. tak lama setelah itu, kami langsung mengumpulkan para warga cibuluh di masjid terdekat dan sepertinya satu satunya di cibuluh, well, warga kontan antusias, dan mendengarkan maksud dan kedatangan kami disana. [caption id="attachment_226673" align="aligncenter" width="500" caption="begitu tiba, mang ateng sang hansip langsung mengambil kelapa muda dan disiapkan secepat kilat, slurrrp! (2009)"][/caption] [caption id="attachment_226675" align="aligncenter" width="500" caption="para warga cibuluh pun sudah berkumpul di masjid demi mendengarkan sepatah dua patah kata dari kami, hehe, terima kasih bapak bapak dan ibu ibu semuanya (2009)"][/caption] cibuluh dan sukamaju adalah tempat yang tidak akan pernah saya lupakan dan saya yakin teman teman saya pun tidak akan melupakannya. malah saking jauhnya ada warga pameutingan yang bilang kalau dusun sukamaju beserta cibuluhnya sudah masuk kabupaten garut karena saking jauhnya di puncak bukit, hehe, menakjubkan, tapi yang jelas kami tidak akan melupakan kebaikan para warga dusun sukamaju dan cibuluh terutama pak hamim beserta istrinya yang telah sangat baik dan mau repot repot menerima kedatangan kami di rumahnya, yep, itulah cerita dari dusun terakhir di desa pameutingan sebelum kita menginjak perayaan hari kemerdekaan! merdeka kawan kawan! (to be continued) [caption id="attachment_226676" align="aligncenter" width="500" caption="welcome to the jungle (of sukamaju) sebuah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan, thanks pameutingan (2009)"][/caption] NB: semua foto diatas adalah jerih payah penulis dan teman temannya selama KKN, enjoy! Kisah Part 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H