Mohon tunggu...
aria gardhadipura
aria gardhadipura Mohon Tunggu... lainnya -

...melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera... (homicide)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pameutingan, Never Ending Tasikmalaya! (Part 1)

28 Juli 2010   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_206765" align="aligncenter" width="500" caption="perjalanan dimulai dari sini, seperti kata penunjuk jalan, tasikmalaya? luruuus teruuus! (2010)"][/caption] KKN adalah singkatan, singkatan seperti SD, SMP dan SMA. itu adalah celotehan teman saya ketika kami melaksanakan kegiatan KKN tahun lalu, waktu itu ada teman saya yang bertanya, "PAUD itu apa sih?" lalu teman saya yang bernama agus menjawab dengan santai, "PAUD itu singkatan kayak SD, SMP, dan SMA." hahaha, mendengar jawaban teman saya agus, saya hanya bisa tertawa puas melihat wajah kebingungan teman saya yang barusan bertanya, tidak menjawab masalah memang. itu adalah sebagian dari cerita tentang KKN yang saya lalui tahun kemarin di tasikmalaya, tepatnya tasikmalaya selatan, lebih tepatnya di kecamatan cipatujah, dan lebih detailnya yaitu di desa pameutingan, berasal dari kata "meuting" (bermalam/menginap) membuat desa pameutingan selalu menjadi tempat bagi para pendatang untuk selalu bermalam disana (atau karena memang jaraknya sangat jauh untuk pulang kembali! hahaha) dan akhirnya kelompok KKN saya mendapat kehormatan untuk "meuting" di pameutingan selama sebulan lebih seminggu penuh dari tanggal 13 juli-18 agustus 2009! [caption id="attachment_206653" align="aligncenter" width="500" caption="masa anda tidak tahu PAUD itu apa? jawabannya mungkin akan anda temukan di gambar ini, silakan cari tahu sendiri ya, walaupun saya tahu mungkin tulisannya masih terlalu kecil untuk dibaca, hehe (2010)"][/caption] tepat setahun kemudian (lebih sedikit, hehe) tanggal 24-25 juli 2010, kami para mantan anak KKN UNPAD 2009 tahun lalu memutuskan untuk kembali ke pameutingan untuk setidaknya melepas rasa rindu kepada para warga pameutingan yang luar biasa baiknya dalam menerima kami para mahasiswa disana selama sebulan tahun kemarin, sekaligus menepati janji kami kepada mereka setahun yang lalu bahwa kami akan berkunjung lagi datang ke desa pameutingan yang telah menjadi tempat yang begitu mengesankan, luar biasa mengesankan bagi kami semua selama sebulan lebih (apalagi bagi saya sendiri, hehe). perjalanan saya dan teman teman bertolak dari bandung tentunya dengan menggunakan 2 mobil saja, karena hanya 10 orang yang ikut untuk berkunjung kesana dari 28 anggota kelompok KKN saya tahun lalu, wajar, dikarenakan sekarang teman teman saya sudah punya kesibukan sendiri, entah itu bekerja maupun yang masih menyusun skripsi, oleh karena itu 10 orang yang pergi kemarin adalah teman teman saya yang benar benar ingin pergi lagi kesana, tidak peduli mereka sedang ditengah pekerjaan dan lain lain, hehe, nothing to lose! karena perjalanan ini wajib hukumnya buat saya dan teman teman sekalian entah kenapa. [caption id="attachment_206764" align="aligncenter" width="499" caption="disitulah letaknya pameutingan, bisa anda lihat kan? dibawahnya cipanas, dan dibawahnya lagi yang paling dekat dengan laut adalah ciheras, percaya atau tidak, selain menikmati pantai saya dan teman teman bisa melihat laut dari bukit paling tinggi di pameutingan! amazing!"][/caption] bandung-tol cileunyi-jatinangor-nagreg-tasikmalaya-cibalong-cipatujah! mungkin itu adalah gambaran singkat jalan yang kami lalui hingga sampai ke tempat tujuan, perlu diketahui desa pameutingan adalah desa paling ujung dan paling atas di kecamatan cipatujah! dikarenakan akses jalan yang sangat luar bisa sulitnya untuk dilalui! rusak dan berbatu! dan tebak, tahun ini ternyata jalan menuju pameutingan semakin rusak parah dikarenakan gempa beberapa waktu lalu yang menggetarkan tasikmalaya ditambah hujan deras yang turun terus menerus selama bulan juli ini dikarenakan cuaca ekstrim yang terjadi di indonesia belakangan ini, padahal tahun lalu ketika kami disana selama sebulan, hujan hanya turun satu hari saja selama sebulan seminggu itu (satu hari tapi nonstop! hahaha). hal itu juga yang menggerakan saya dan teman teman untuk berkunjung kesana, karena saya tidak bisa membayangkan jika sampai gempa bumi melanda desa yang telah dengan terbuka menerima kehadiran kami disana tahun kemarin selama sebulan lebih. [caption id="attachment_206621" align="aligncenter" width="500" caption="melewati pantai cipatujah, bagaimana gambaran pantainya? tunggu tanggal mainnya di episode berikutnya (2010)"][/caption] desa ciheras adalah gerbang menuju desa pameutingan, terletak paling bawah dan paling dekat dengan akses jalan besar menuju cipatujah kemudian tasik atau menuju garut, setelah desa ciheras kita akan bertemu dengan desa cipanas yang berjarak kira kira 6 KM dari ciheras, menuju desa cipanas dari ciheras masih terbilang mudah, dikarenakan kontur jalan walaupun berbatu tapi datar dan tidak begitu rusak, dua desa itu masih menjadi tempat KKN di tahun 2010 ini, lalu mengapa pameutingan tidak kebagian? yap, dikarenakan kondisi jalan yang sudah tidak memungkinkan tadi, rusak berat, tahun lalu kami masih bisa menyewa mobil bak terbuka untuk mengangkut barang barang beserta yang punyanya untuk diantarkan sampai pameutingan, tapi sekarang saya dan teman teman hanya percaya pada kemampuan para tukang ojek dan ojek palang? apa itu ojek palang? nanti anda akan tahu sendiri apakah itu ojek palang, hehe. mulai dari desa cipanas jalanan berubah menjadi mimpi buruk, menanjak tidak beraturan ditambah rusak berat karena hujan yang terus mengguyur membuat jalan menuju pameutingan selain berbatu juga menjadi licin dan sedikit longsor! tahun lalu mobil teman saya ajie, grand vitara masih sanggup melaju (walaupun dengan susah payah) menuju pameutingan, tapi sekarang, teman saya hanya bisa geleng geleng kepala melihat kondisi jalan yang semakin hancur itu. [caption id="attachment_206626" align="aligncenter" width="500" caption="sekolah di desa ciheras, desa paling bawah, atau gerbang menuju desa pameutingan yang berada nun jauh di atas sana (2009)"][/caption] [caption id="attachment_206633" align="aligncenter" width="500" caption="tahun lalu ketika kami sekelompok siap siap naik ke desa pameutingan dari desa ciheras, yang berada di atas kol bak itu bukan warga desa yang ikut bantu bantu, melainkan agus teman saya yang kocak yang saya ceritakan di awal tadi (2009)"][/caption] [caption id="attachment_206641" align="aligncenter" width="500" caption="dikarenakan jalan yang rusak parah sekarang, maka jumlah muatan di kol bak terbuka harus dikurangi, dan para wanita lah yang menjadi tumbalnya untuk melewati kejamnya jalan desa pameutingan (2010)"][/caption] [caption id="attachment_206643" align="aligncenter" width="500" caption="alhasil para wanita teriak teriak histeris ketakutan, bahkan ada yang menitikkan air mata, hahaha, sementara para pria hanya bisa memfoto mereka bahkan merekam adegan stunt tersebut, terlihat seperti tidak tinggi memang tanjakannya, tapi percayalah, jika anda ada disana pasti anda akan memilih jalan daripada menjadi penumpang di kol bak terbuka (2010)"][/caption] [caption id="attachment_206649" align="aligncenter" width="500" caption="jalanan berbatu menuju pameutingan yang seperti inilah yang berhasil saya rekam tahun lalu, dengan memposisikan diri berada di samping driver elf yang handal, inilah gambaran jalannya yang masih lumayan, yang paling buruk? tidak bisa saya abadikan, karena tangan saya terus bergetar dengan kencangnya dikarenakan saking rusaknya jalan (2009)"][/caption] [caption id="attachment_206650" align="aligncenter" width="500" caption="dan ini adalah gambaran jalan yang ada di desa pameutingan present time, anda mungkin melihat gundukan tanah disana, yap karena itu, jalan makin susah untuk dilewati kendaraan, hancur karena hujan yang terus menerus membuat tanah menjadi licin dan menggunduk (2010)"][/caption] [caption id="attachment_206654" align="aligncenter" width="500" caption="setelah ciheras, ada cipanas, dan cat biru di batu depan balai desa cipanas tersebut sudah mulai pudar ketika kemarin kami melewatinya lagi, jangan salah itu adalah hasil karya para anak KKN desa cipanas tahun lalu, nampaknya mereka tidak menggunakan cat yang tahan lama, hehe (2009)"][/caption] [caption id="attachment_206658" align="aligncenter" width="500" caption="sementara ini adalah gambaran jalanan yang ada di desa cipanas, bertolak belakang dengan yang terjadi di pameutingan, well, mau bagaimana lagi, ciheras dan cipanas adalah desa yang masih dekat dengan jalanan besar di cipatujah (2009)"][/caption] [caption id="attachment_206661" align="aligncenter" width="500" caption="6 kilometer dari ciheras menuju cipanas, dan yang saya maksud jalanan besar, ya yang anda lihat di gambar tersebut, besar tapi sepi dan gelap jika malam hari, dan satu satunya angkutan umum hanyalah bis dari cipatujah menuju ciheras, tidak ada apa apa lagi dan bis pun mempunyai interval keberangkatan yang cukup lama, jadi jika anda melewatinya, well, anda harus menunggu dengan sangat lamaaa, karena dari tasik ke cipatujah membutuhkan waktu 3 jam! (2009)"][/caption] jalanan yang rusak tidak membuat nyali kami ciut, dengan ojek dan ojek palang, siapapun bisa sampai tujuan! yap, kami sampai, desa pameutingan, serasa baru seperti kemarin kami menghabiskan waktu selama sebulan lebih disini, tidak banyak yang berubah, hanya rumah penginapan kami saja dulu yang sudah berubah menjadi gudang, kosong, dipenuhi dengan kayu kayu besar, warga menyambut dengan sangat antusias kedatangan kami, mereka seperti berebutan untuk menyuguhi kami minuman ataupun sekedar makanan kecil, apalagi pak punduh darman (kepala dusun) yang mengantar kami dari desa ciheras sampai ke pameutingan. tidak lupa ibu kades pun hadir, kami mulai bersalam salaman dan mengobrol, ditemani teman saya jiman yang ditunjuk sebagai ahli bahasa oleh teman teman saya dikarenakan teman saya jiman adalah mahasiswa jurusan sastra sunda UNPAD, jadi sok pasti bahasa sunda jiman adalah bahasa sunda yang paling "lemes" (halus) diantara kami semua, lalu saya pun mulai memutar kembali rekaman lama di otak saya tentang kegiatan kami selama disini setahun yang lalu hingga acara puncak 17 agustus dimana beberapa teman saya menangis tersedu sedu dikarenakan perpisahan dengan warga pameutingan (saya juga menangis sih, tapi tidak sampai tersedu sedu, hehe) betul itu semua adalah kenangan yang tidak dapat terlupakan, dan semua akan dimulai dari sini... (to be continued) [caption id="attachment_206669" align="aligncenter" width="500" caption="inilah bentuk ojek palang, dimana motor dimodifikasi dengan palang kayu di sekelilingnya, agar bisa menampung beban tambahan, yaitu manusia, dan percaya atau tidak, kata para tukang ojeknya sendiri bilang bahwa motor ini bisa menampung kapasitas hingga 8 orang, saya tidak percaya, tapi saya akhirnya melihatnya sendiri waktu itu, gila memang! sayang tidak saya abadikan (2010)"][/caption] [caption id="attachment_206671" align="aligncenter" width="500" caption="sementara saya dan teman teman cukup berani dengan 3 penumpang saja, kalau sampai 8 orang, entah bagaimana nasib saya di tanjakan yang paling bawah di desa cipanas, cara duduknya? bisa anda lihat di foto ini, bagaimana jika 8 orang? gunakan imajinasi anda, hehe (2010)"][/caption] [caption id="attachment_206672" align="aligncenter" width="500" caption="selain manusia, ojek palang adalah satu satunya alat transportasi efektif dan cepat untuk mengantarkan hasil hasil sumber daya alam yang ada di pameutingan, seperti yang anda lihat, ojek palang mampu membawa beban yang tidak dapat saya hitung tapi bisa saya simpulkan: BERAT! tidak percaya? anda coba angkat batang batang pohon tersebut sendirian, bahkan mengangkat yang paling kecilnya pun saya bisa jatuh pingsan (2009)"][/caption] NB: semua foto diatas adalah jerih payah penulis dan teman temannya selama KKN, enjoy!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun