Mohon tunggu...
Aria Dhika Rayendra
Aria Dhika Rayendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa akhir Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Kerja Nyata: Ketika Mahasiswa Menjadi Budak Desa

4 Juli 2023   19:30 Diperbarui: 4 Juli 2023   19:36 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan KKN Universitas Gadjah Mada sumber: Universitas Gadjah Mada

Kuliah Kerja Nyata, atau disingkat KKN merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh berbagai universitas di seluruh Indonesia. Biasanya KKN dilaksanakan dengan belasan mahasiswa ditempatkan di sebuah desa, namun sekarang ini beberapa kali KKN dilakukan di kawasan perkotaan yang jelas memiliki berbagai permasalahan yang berbeda dibandingkan dengan perdesaan. Setiap mahasiswa diharapkan memiliki program-programnya sendiri yang dilakukan untuk mencari solusi di wilayah mereka ditempatkan sesuai dengan jurusannya masing-masing.

Secara garis kertas seharusnya KKN merupakan suatu hal yang baik dan sangat perlu untuk dilakukan para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya dan mencari solusi bagi berbagai masalah yang ada di masyarakat. Namun, semua hal yang tujuannya baik tak jarang berubah menjadi merugikan dan dalam hal ini dapat merugikan para mahasiswa. Dalam hal tersebut, para mahasiswa pastinya diharapkan selain mengerjakan program-programnya, juga diharapkan membantu program-program yang diberikan oleh pihak desa dan hal inilah yang menjadi suatu masalah besar dalam pelaksanaan KKN.

Dalam hal ini, KKN juga berkembang menjadi tempat di mana para mahasiswa menjadi budak desa. Waktu bagi berbagai program yang dipersiapkan oleh para mahasiswa berdasarkan berbagai masalah yang dilihat menjadi disisihkan dengan program-program lain yang diberikan oleh para pemangku jabatan di desa tersebut. 

Dari hal-hal yang penulis ketahui dari pengalaman, program-program tersebut meliput perbaikan jalan, pendataan masyarakat, pendaftaran layanan pemerintah dan program-program lainnya yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah setempat seperti perdesaan yang seharusnya melakukan program-program tersebut. Pada akhirnya program-program yang direncakan oleh para mahasiswa menjadi tersingkirkan dan para mahasiswa beralih fokus pada program-program tersebut yang selain seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah juga seharusnya mendidik dan memberikan pengalaman penting bagi para mahasiswa.

Perlu diketahui bahwa para mahasiswa pada umumnya tidak dibayar oleh siapapun selama pelaksanaan KKN, justru mahasiswa harus membayar sendiri biaya hidup selama pelaksanaan KKN tersebut sehingga yang paling penting dalam pelaksanaannya adalah bagaimana membantu masyarakat setempat, mendapatkan berbagai edukasi yang penting, dan juga bersinergi dengan pemerintah setempat. Namun, justru pelaksanaan di mana pekerjaan pemerintah dibebankan kepada para mahasiswa sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa-mahasiswa tersebut menjadi para budak desa.

Seharusnya, KKN merupakan tempat yang sangat edukatif bagi para mahasiswa dan memberikan tempat untuk menyadarkan mahasiswa mengenai berbagai masalah yang terjadi di lingkungan sebelum selesai masa studi namun kalau KKN hanya digunakan untuk membebankan para mahasiswa dengan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan pemerintah daerah, buat apa ada KKN? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun