Carok adalah tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat madura untuk mempertahankan diri atau tahta dari pelecehan orang lain. penyebab utama carok yaitu terjadinya pelecehan terhadap istri orang atau anggota keluarga, perbutan sangketana tanah dan sumber daya alam , atau yang sering terjadi saat ini yaitu pemelihan kepala desa. carok dilakukan dengan 2 cara, ngonggai dan nyelep.
Suku Madura yang merupakan salah satu etnis Suku dengan populasi besar di Indonesia jumlahnya sekitar 5 juta jiwa mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya seperti giliraja, Kangean , Gili Iyang, Masalembu,dll. Selain itu orang Madura banyak tinggal di bagian timur Provinsi Jawa Timur yang biasa disebut dengan wilayah Tapal Kuda dari Pasuruan sampai Utara Banyuwangi orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso serta Timur Probolinggo Jember jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa untuk memakai bahasa Jawa juga termasuk Surabaya Utara serta sebagian Malang bukan hanya di bagian jawa timur saja orang madura ada di mana mana seperti di jakarta, kalimantan, papua, sulawesi adapun di luar negeri seperti malaysia, arab saudi, dubai, taiwan suku Madura sendiri terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan. masyarakat Madura juga dikenal hemat disiplin dan rajin bekerja keras harga diri juga paling penting dalam kehidupan masyarakat Madura mereka memiliki sebuah falsafah ke tembheng poteh matah angok Pote tollang sifat yang seperti itulah yang melahirkan tradisi carok pada sebagian masyarakat Madura.
Sejarah asal usul carok yang berarti berkelahi secara jantan satu lawan satu sebagai tradisi di pulau Madura. Carok berasal dari bahasa Kawi yang artinya perkelahian, di mana perkelahian umumnya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar umumnya carok banyak ditemui di daerah Bangkalan Sampang Pamekasandan sumenep hal ini biasanya dipicu karena persoalan kedudukan kepala desa, perselingkuhan, rebutan harta, dendam turun-temurun, dan lain sebagainya. carok sudah merupakan suatu pembaharuan budaya yang tidak sepenuhnya dari Madura cara ini merupakan putusan akhir bila masalah Tidak bisa diselesaikan yang didalamnya terkandung makna pertaruhan harga diri Selain itu carok mulai muncul sejak zaman penjajahan Belanda pada sekitar abad ke-18 masehi saat kemunculan legenda pak Sakera dimana Pak Sakera dikenal seorang mandor tebu dari Pasuruan yang tak pernah meninggalkan celurit Jika dia pergi ke kebun gimana sejak kalau itu celurit dijadikan simbol perlawanan rakyat kepada penjajah.
Carok jaman dulu adalah perkelahian duel hidup-mati antara kedua belah pihak yang bertikai carok Pada masa itu Selalu identik dengan duel maut yang berujung dendam pada keluarga berikutnya selain Pada masa itu setiap orang yang hendak carok akan melakukan satu ritual khusus dengan doa selamatan ala Islam kemudian tidak tidur beberapa hari dan mengasah celurit mereka serta mengasapi nya dengan dupa keesokan harinya mereka menghiasi mukanya dengan arang hitam setiap orang yang bertemu meski tidak kenal akan langsung saling bunuh asal mereka dari dua kubu tersebut tidak peduli mereka bertikai . Ini semua dilakukan demi harga diri desanya atau yang lainnya, perkembangan desain celurit sendiri baru dimulai betul-betul khusus untuk membunuh diperkirakan masa revolusi 1945 presiden 35 Jokotole memberontak kepada Belanda di pulau Madura Belanda yang dibantu pasukan Cakra berhadapan dengan pasukan siluman tersebut meski tidak semua pasukan resimen 35 Jokotole ini memiliki senjata celurit namun kerap terjadi pertarungan antara pasukan Cakra dengan resimen 35 Jokotole ini kedua belah pihak sudah ada yang menggunakan senjata clurit meski hanya sebatas senjata alakadarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H