Mohon tunggu...
Puisi

Istana Kardus

30 Agustus 2018   20:28 Diperbarui: 30 Agustus 2018   20:44 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semarak pesta rakyat menggema diarena panggung kontestasi di istana kardus

Suara lonceng panitia sebagai tanda pintu arena telah dibuka

Segores pena pelan dan pasti pasangan petahana sudah siap menunggu pasangan sang penantang 

Semangat perang menggelora disetiap kubu lawan

Panglima perang disetiap pasangan sibuk dengan kata-kata yang membius didalam rapuhnya dinding kardus

Senjata dogma agama dan dogma negara dibawa sebagai aroma mantra diarena bhineka tunggal ika

Pandang kata bukan pandang siapa yang berkata 

Pandang darma bakti dengan siapa lawan berkoalisi bersanding meraih tahta istana

Tepuk tangan menggemuruh disetiap pro dan kontra menjadi   hadang hardik di alam nyata apalagi di alam maya

Buka mata buka mata hati ada apa makna isi didalam kardus agar tidak termakan akal bulus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun