Perkembangan bicara dan bahasa anak adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap orang tua. Hal ini dikarenakan bahasa dan bicara anak adalah modal awal anak untuk mengembangkan diri pada tahapan-tahapan selanjutnya. untuk itu ayah dan bunda harus senantiasa memperhatikan perkembangan bicara pada anak apakah sudah sesuai dengan tingkat usianya sekarang.Â
Agar ketika mengetahui bahwa si anak mengalami tanda-tanda kesulitan atau masalah dalam bicaranya bisa segera tertangani, hal ini dikarenakan ketika anak mengalami masalah atau keterlambatan pada bicaranya, maka akan menimbulkan banyak sekali dampak negetif, terutama pada prilaku dan perkembangan belajar anak.
Berikut dampak yang akan anak alami ketika terlambat bicara :
- Kesulitan untuk berinteraksi dalam aktivitas sosial. Anak yang mengalami keterlambatan bicara maka ia akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi. Hal ini dikarenakan ketidak mampuan anak dalam menyampaikan hal yang ingin ia sampaikan secara benar atau jelas kepada orang lain, sehingga orang lain yang mendengar akan kesulitan untuk memahami perkataannya.
- Anak lebih sering mengalami tantrum. Ketidak mampuan anak untuk menyampaikan keinginannya dan ketidak fahaman orang akan keinginan si anak, akan membuat anak menjadi sering marah dan tanrum, bahkan akan menjadi semakin parah ketika orang tua tidak segera mencari tau dan memberi treatmen yang tepat.
- Anak lebih mungkin menunjukkan kurangnya kepatuhan,ketertarikan sosial serta menarik diri. Olehkarena si anak merasa bahwa orang lain tidak mengerti keinginannya maka anak akan cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya, karena menurutnya buat apa dia bicara kalau orang lain tidak faham dengan apa yang mereka ucapkan.
- Beresiko pada berkurangnya kesiapan sekolah. Tentunya kemampuan bicara anak akan sangat penting digunakan ketika anak hendak memasuki jenjang sekolah. Ketika anak mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam bicarannya maka ia akan kesulitan dalam menyesuaikan dirinya pada lingkungan sekolahnya nanti. Dan dampaknya adalah anak akan kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan dapat memunculkan permasalahan akademis lainnya.
- Kesulitan mengekspresikan perasaan atau pemikirannya secara verbal atau tertulis, serta kesulitan dalam menyusun struktur kalimat yang benar.
Ayah dan bunda tidak perlu cemas ketika didapati bahwa anak mengalami keterlambatan bicara karena ada beberapa cara yang dapat ayah dan bunda lakukan untuk menstimulasi kemampuan bicara pada anak yaitu :
- Melakukan pijatan pada wajah anak. Dengan sering melakukan pijatan pada area wajah anak seperti pada gambar, maka akan merangsang saraf-saraf yang dapat membantu anak untuk ceoat berbicara.
- Melakukan stabilisasi rahang dengan cara latihan membuka dan menutup rahang dan melakukan pelafalan dengan teratur sesuai artikulasi.
- Melakukan stimulasi pada area bibir dengan cara latihan meniup balon,latihan senyum dan memonyongkan bibir, latihan menghisap menggunakan sedotan dan bergumam.
- Stimulasi gerakan lidah dengan cara menggerakkan lidah kearah kanan dan kiri atas dan bawah, mendecak, dan menjilat es krim sebagai latihan motorik oral pada anak.
- Senantiasa memberikan respon ketika anak sedang berbicara, agar anak merasa dihargai dan diperhatikan.
- Melakukan eye contact katika bicara dengan anak.
- Menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana ketika berbicara dengan anak.
- Menamai atau latihan melabel pada setiap objek, guna memperbanyak kosa kata pada anak.
- Menarasikan aktivitas anak. Agar ia faham apa yang sedang ia lakukan.
- Berpura-pura melakukan kesalahan agar anak berlatih untuk berpendapat dan memberikan saran.
- Memberikan jeda agar anak dapat merespon dan memahami terhadap apa yang kita katakan.
- Ajak anak untuk bernyanyi bersama.
- Sering membacakan buku cerita pada anak untuk menambah kosakta baru.
- Memberikan pertanyaan sederhana pada anak.
- Memberikan intruksi yang sederhana.
Ada beberapa tips bagi orang tua yang harus diperhatikan
- Ketika merasa bahwa tingkat keterlambatan bicara pada anak atau adanya masalah pada perkembangan bicara pada anak terlihat parah maka jangan segan untuk mengkonsultasikan pada psikolog anak dan pihak-pihak yang terkait.
- Batasi penggunaan gawai atau screen time agar anak tidak berkegiatan secara pasif.
- Hindari terlalu banyak mengoreksi bicara anak agar anak merasa percaya diri dalam berbicara. Jika ada perkataan yang perlu dikoreksi maka sampaikan dengan cara yang baik.
- Sediakan mendampingi fisik untuk membantu anak mengikuti arahan.
- Bermain bersama anak dan perbanyak interaksi dengan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H