Dalam kebanyakan nama klub Eropa, kita malah lebih kenal nama kotanya, ketimbang nama klub itu sendiri. Madrid, Barcelona, Milan, Roma, Munchen, Eindhoven, Benfica, Liverpool, dll. Di sinilah letak kebanggan sebuah klub, bisa mempromosikan dan mengangkat nama daerah.
Antara Malang dan Surabaya.
Dua kota terbesar di Provinsi Jawa Timur.
Malang berlokasi di pedalaman. Surabaya berlokasi di pesisir pantai.
Malang dilambangkan dengan singa. Surabaya dilambangkan dengan hiu dan buaya.
Malang punya Arema Malang. Surabaya punya Persebaya Surabaya.
Tragedi Kanjuruhan terjadi di Malang.
"Komedi" Kebaya Merah terjadi di Surabaya.
Tragedi Kanjuruhan berawal dari pertandingan el classico antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya. Ada unsur "politik identitas" dalam pertandingan antara kedua klub tersebut. Arema Malang sesuai namanya membawa identitas kedaerahan Malang. Sedangkan Persebaya sesuai namanya membawa identitas kedaerahan Surabaya. Keberadaaan "politik identitas" itu justru yang membuat pertandingan menjadi menarik. Penonton pun berduyun-duyun datang memenuhi stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Tidak hanya Arema Malang dan Persebaya Surabaya, semua klub sepakbola yang berlaga di Liga Indonesia juga membawa identitas kedaerahan masing-masing. Persija Jakarta, Persib Bandung, Persipura Jayapura, PSMS Medan, PSM Makassar, Bali United, Madura United, Barito Putra, dan lain-lain. Nama daerah selalu melekat dalam nama klub.
Klub sepakbola di benua Eropa atau bahkan di seluruh dunia pun demikian. Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, Borossia Dortmund, Manchester United, Manchester City, AC Milan, Inter Milan, Paris Saint Germain, dll. Dalam kebanyakan nama klub Eropa, kita malah lebih kenal nama kotanya, ketimbang nama klub itu sendiri. Madrid, Barcelona, Milan, Roma, Munchen, Eindhoven, Benfica, Liverpool, dll. Di sinilah letak kebanggan sebuah klub, bisa mempromosikan dan mengangkat nama daerah.