Mohon tunggu...
Ari Hendrawan
Ari Hendrawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tugas aja sih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembinaan UMKM Dukuh Pundung oleh Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

7 Maret 2022   09:37 Diperbarui: 7 Maret 2022   09:45 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama kelomok KKN dan mitra UMKM/dokpri

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) secara resmi menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler pada Januari sampai Februari tahun 2022. Sebanyak kurang lebih 270 kelompok KKN diterjunkan diberbagai tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Penerjunan kelompok mahasiswa KKN ini dilakukan secara serentak pada 19 Januari 2022. Tujuan dari pelaksanaan KKN ini yaitu penerapan dan perpaduan dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Salah satu kelompok KKN UMY, yaitu kelompok 060 yang berkesempatan mengabdi di Dukuh Pundung, Kelurahan Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali mengangkat tema program kerja utama yaitu Pemberdayaan UMKM dalam pengembangan pemasaran dalam media digital di Dusun Pundung. Walaupun pada saat ini masih terjadi pandemi Covid-19 tetapi kegiatan KKN ini dilakukan secara offline dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan.

Program pembinaan UMKM ini dilakukan di Dukuh Pundung tepatnya pada UPPKS Putri Srikandi. UMKM ini fokus pada pembuatan keripik dari hasil kebun seperti keripik keladi. Tujuan dari pembinaan ini agar pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan dan kualitas produk serta memperluas pasar dan agar bisa bersaing di era marketing digital.

Pembinaan ini diawali dengan silaturahmi dan diskusi antara kelompok KKN dan mitra UMKM. Diskusi awal ini membahas tentang apa saja permasalahan yang dialami mitra selama produksi dan penjualan produk. Permasalahan yang dialami oleh mitra adalah kurangnya branding yang kuat dan marketing yang masih terhitung sempit pasarnya. Setelah dilakukan diskusi, kelompok KKN 060 juga ikut mencoba dalam pembuatan keripik keladi tersebut.

Kelompok KKN membantu membersihkan keladi/dokpri
Kelompok KKN membantu membersihkan keladi/dokpri

Selanjutnya kelompok KKN 060 berdiskusi lebih lanjut dikarenakan UMKM ini belum memiliki logo dan merek produk, kelompok KKN 060 membantu menyelesaikan masalah tersebut. Rebranding ini bertujuan agar UMKM ini dapat mudah diingat oleh konsumen dan dapat memperluas pasar serta membuat produknya menjadi lebih menarik.

Setelah membuat logo dan merek baru, kelomok KKN 060 juga membuat stiker yang berisi informasi produk yang bisa ditempelkan pada kemasan sehingga membuat kemasan lebih menarik dan mudah diingat. Kelompok KKN 060 juga membuat akun e-commerce shopee dengan harapan menyelesaikan masalah utama UMKM ini yaitu pasar yang sempit. Bila mungkin teman-teman penasaran atau sedang mencari keripik keladi yang tentunya enak dan tanpa pengawet, teman-teman bisa pesan melalui e-commerce shopee dengan username toko sangkripik_sangup.

               

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun