Surat untuk Putriku
------
Earlyta,
Nama yang cantik, secantik dirimu putri kecilku yang kini tingginya sudah hampir menyalip mamahnya.
Februari tahun 2022 genap delapan tahun usiamu.
Engkau tumbuh menjadi anak yang kuat dan pantang menyerah.
Kecerdasanmu sudah terlihat sejak dini.
Berbagai buku cerita seri spiritual, seri _self help_, seri _value_, dan buku ensiklopedi sudah kamu lahap habis semenjak masuk taman kanak-kanak.
Sering kali berkreasi membuat berbagai karya dari bahan seadanya di rumah.
Pun mainan edukasi selalu menemani hari-harimu.
Tak heran jika kamu betah bermain di rumah ditemani mamah yang sibuk dengan tugas negara (baca: rumah tangga) dan toko onlinenya.
Kini, setelah masuk sekolah dasar pun masih tidak bisa tidur sebelum dibacakan buku oleh mamah.
Tak jarang juga kau bermain bersama teman sebayamu di luar.
Meski terkadang ada yang usil menjailimu, namun kau tetap kuat dan ceria.
Dari kecil hingga sekarang pendirianmu teguh.
Selalu yakin dengan apa yang kamu lakukan.
Mungkin itulah yang membuatmu kini menjadi lebih percaya diri.
Terlihat semangat dan antusiasmu ketika kau menceritakan kisahmu di sekolah, bahwa kau berani tampil unjuk diri mengajukan diri sebagai kandidat ketua kelas.
Sebagian besar teman sekelasmu pun mendukungmu sampai akhirnya kau menjabat sebagai ketua kelas.
Earlyta,
Banyak prestasi yang sudah kau raih dan mamah bangga sekali padamu.
Pun ketika kau berpartisipasi mengikuti lomba catur di sekolah dan masuk final melawan kakak tingkatmu, kau begitu percaya diri.
Diusiamu sekarang, kau juga suka menulis cerita dongeng.
Menurut mamah itu luar biasa dan kamu hebat.
Earlyta,
Terimakasih sudah menjadi anak pertama mamah yang cantik, cerdas nan solehah in syaa allah.
Semoga bahagia selalu menyertaimu.
Mamah yakin kamu mempunyai potensi besar yang masih terpendam.
Tunjukkan dirimu.
Buang rasa ragumu.
Kibarkan semangatmu.
Raih prestasi terbesarmu.
Gapai segala cita-citamu .
Teruslah maju.
Kembangkan potensimu.
Dan tunjukkan karyamu.
Mamah yakin kamu bisa.
Bisa menjadi yang terbaik dan menjadi kebanggaan mamah.
Ari Apririyanti
Sampit, 30 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H