Arak-arakan takbir kian bertalu- talu memecah keramaian kampung, bocah berbaju taqwa kian bersemangat menabuh beduk sambil bersorak Allahu akbar... Allahu akbar... walillahilhamd. Betapa hangatnya malam ini, keseharian ku yang disibukan dengan komputer dan seluler serta keramaian kota, kini membuat ku terjaga sambil mengikuti langkah arakan beduk berobor untuk menjemput kemenangan sejati. Indahnya malam takbir ini, damai jiwa yang kurasakan hingga air mata membasah, bersama jiwa yang taqwa kami terus mengagungkan takbir cinta kepada illahi robbi. Sungguh damai malam takbir ini dan tak ada kata yang indah selain minal aidil walfaidzin mohon maaf lahir bathin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H