Mohon tunggu...
Ari Ibnu Umar
Ari Ibnu Umar Mohon Tunggu... lainnya -

Belajar Menulis Original!\r\n------------------------------------------\r\nwww.saveblogger.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fitri Dalam Perantauan

23 Agustus 2012   19:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:24 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar... gema takbir itu kian berkumandang mengetarkan hati dan membuat tetes air mata ku kian mengalir. Fitri telah menjelang tapi jasad ku masih terpisah dari rumah ku. Teringat fitri bertahun- tahun yang lalu, saat dekapan hangat ayah bunda disamping ku. Hanya doa cinta yang bisa ku kirim untuk mereka, hanya suara manisnya yang bisa ku dengar dari telepon seluler dan hanya fotonya yang ku tatap sebagai pembalas rindu tapi senyumnya hanya ku raba dalam ingatan. Maafkan anak mu yang belum bisa berfitri bersama mu. Selamat idul fitri maaf lahir bathin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun