Mohon tunggu...
Arhan Trirahido
Arhan Trirahido Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Tim KKN-T IPB untuk Membantu Meningkatkan Hasil Pertanian Desa Sukamaju, Kabupaten Garut

24 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 24 Juli 2023   10:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim KKN-T Inovasi IPB University di Desa Sukamaju, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut melalui program kerjanya mensosialisasikan dan mendemonstrasikan pembuatan vermikompos kepada masyarakat Desa Sukamaju khususnya kelompok Tani Sindang Mulya dan KWT Sami Sukamaju.

Program ini ditujukan kepada masyarakat Desa Sukamaju yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi untuk dapat menambah wawsan terkait pemanfaatan sumber daya yang ada guna mengembangkan inovasi untuk memaksimalkan potensi sumber daya setempat . Selain itu, kekeringan yang sering terjadi saat musim kemarau dan kurangnya unsur hara kalsium pada tanah juga mendorong Mahasiswa Tim KKN-T Inovasi untuk mengadakan program

Perlu diketahui bahwa pupuk vermikompos merupakan pupuk organik yang berasal dari hasil fermentasi antara campuran kotoran hewan ternak khususnya sapi, tanah, dan cacing tanah. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang sangat banyak tersedia dan tentunya sangat mudah didapatkan di sekitar lokasi. Dengan melihat adanya permasalahan yang terjadi serta potensi sumber daya setempat yang dapat dimanfaatkan secara maksimal semakin mendorong Tim Mahasiswa KKN Desa Sukamaju untuk membuat program pembuatan pupuk ini.

Ichsan Hadie, mahasiswa Teknologi Produksi Ternak Fakultas Peternakan mengatakan bahwa selain bahan-bahan yang mudah didapatkan untuk membuat pupuk Vermikompos ini, proses atau cara pembuatannya pun mudah untuk dilakukan. "Cara pembuatan pupuk vermikompos cukup mudah untuk dilakukan yaitu dengan mencampurkan kotoran sapi dengan tanah lalu disiram air secukupnya agar menjadi lembab dan kemudian ditambahkan dengan cacing tanah. Setelah semua bahan tercampur maka tanah dan kotoran tersebut akan dikonsumsi oleh cacing tanah yang kemudian cacing tersebut akan mengeluarkan kotoran. Kotoran inilah yang kemudian akan dijadikan pupuk pada tanaman. Proses ini memerlukan waktu antara 3-4 minggu tergantung dari banyaknya pupuk yang ingin dibuat" Ujar Ichsan Hadie.

Dokpri
Dokpri

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Rekor, Dekan, dan dosen karena telah mendatangkan rekan-rekan adik Mahasiswa KKN IPB sehingga kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik Mahasiswa KKN IPB di sini. Banyak ilmu pengetahuan yang telah diberikan dan juga diterapkan kepada kami terkait dengan dunia pertanian, mengingat bahwa hal tersebut sangat erat kaitannya dengan masyarakat di sini." ucap Bapak Agus Yusa Selaku ketua Kelompok Tani Sindang Mulya. Bapak Agus Yusa juga sangat mengapresiasi program pembuatan pupuk vermikompos ini. "Sebelum kedatangan adik-adik Mahasiswa, mayoritas para petani di sini yang ingin mencari kehidupan dari hasil pertanian belum banyak mengetahui ilmu dan pengetahuan, namun setelah kehadiran adik-adik di sini kami merasa sangat terbantu terutama dengan cara atau proses pembuatan pupuk Vermikompos ini" tambah beliau.

Selain pembuatan pupuk Vermikompos, Tim KKN-T Inovasi IPB Desa Sukamaju juga memberikan dan mensosialisasikan cara penggunaan kertas lakmus untuk mengetahui tingkat keasaman pada tanah kepada KWT Sami Sukamaju dan Kelompok Tani Sindang Mulya. Setelah diadakannya program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi di Desa Sukamaju serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Desa Sukamaju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun