Mohon tunggu...
Arham Diandika
Arham Diandika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Game Dota Itu Candu

29 Juni 2016   11:01 Diperbarui: 29 Juni 2016   12:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kompasioner, apa kabar hari ini? moga kita tetap dalam keadaan baik dan mengerjakan seluruh hal yang produktif dan bernilai ibadah.

Dibulan ramadhan ini, ada banyak kegiatan untuk mengisi ibadah puasa kita, salah satunya adalah dengan bermain game. Kali ini kita akan larut kedalam euforia para gamers yang setia untuk nagkring di warnet untuk menghabiskan waktu di bulan puasa. Biasanya mereka main di warnet Komander Ruko Zambrud Pettarani. Kita akan menelusuri gaya hidup para gamers.

Nah apa sih game yang paling hits dikalangan gemers saat ini?

Adalah Dota 2, game yang saat ini mewabah dikalangan para gamers. Kedudukan Point Blank perlahan tergantikan dengan hadirnya game yang dianggap mampu mengasah otak dalam memainkan setiap strategi yang ditawarkan. Menurut Alif, salah seorang gamers yang aktif memainkan game ini, game Dota 2 dianggap lebih dinamis ketimbang Point Blank yang terkesan statis dikarenakan Point Blank hanya menawarkan strategi perihal tembak menembak musuh atau lawan main.

Pada game Dota 2, kita harus mengusai beberapa strategi agar mampu bersaing dengan team lain dikarenakan permainan ini adalah permainan kelompok. Di Dota 2, Macth Making Ratio (MMR) adalah angka untuk memperkirakan kemampuan seorang pemain. Semakin tinggi nilai MMR-nya, semakin tinggi kemampuan yang dimilikinya. Walaupun tidak 100 % akurat, sistem penentuan MMR Dota 2 sudah sangat mendekati akurat sehingga seorang pemain bisa dengan yakin mempercayai nilai tersebut untuk mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan pemain lain. MMR berguna dalam perekrutan teman. MMR mempengaruhi kualitas permainan teman dalam memainkan setiap pertandingan dikarenakan team yang dimainkan menggunakan sistem ramdom (acak) dalam memainkan Party (pertandiangan) dalam istilah anak makassar silapo'. Team terdiri dari 10 orang, dimana setiap team terbagi atas 5 orang. Team terbagi atas dua kelompok yaitu The radian dan The dire serta tidak ada karakter yang sama dalam setiap satu permainan.

Dota 2 sendiri menawarkan 34 karakter dan semua karakter punya ciri masing masing. Pada game Dota 2 juga menghabiskan banyak waktu untuk menguasai satu hero atau karakter yang dipakai. Inilah yang membedakan Point Blank sama Dota 2 sehingga cenderung tidak membosankan.

"Dota adalah game taktik dan kerjasama dikarenakan permainan team. Sense logic harus ikut dimainkan, serta Item harus dikuasai dari tiap-tiap karakter, item dari hero." lanjut Alif.

Namun tahukah kompasioner bahwa game ini juga mampu untuk membuat kegiatan lain menjadi tidak produktif. Biasanya, waktu yang para pecandu Dota 2 butuhkan paling cepat 3 jam untuk bermain. Para gamers ini main sembari menunggu waktu sahur.

Jika kompasioner tidak mampu mengontrol diri terhadap libido yang dipacu pada game ini, penulis sarankan untuk tidak mencoba untuk bermain. Ada banyak kasus yang telah terbukti membuat para pacandunya melupakan kegiatan-kegiatan lain. Menurut pengakuan Alif, dia mempunyai teman yang sampai lupa untuk mengerjakan Proposal kuliahnya dikarenakan larut kedalam game ini. Dia masuk kedalam candu Dota 2 dan lupa untuk kembali.

Ketika seseorang kecanduan game, pada umumnya mereka tidak akan mengakui kalau mereka telah kecanduan game sebelum hidup mereka berantakan. Salah satu alasan mereka bertahan karena besarnya pikiran, tenaga, dan waktu yang mereka telah investasikan. Ketika mereka mulai mengingat seberapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengembangkan karakter yang mereka impikan, mereka akan merasa sangat berat untuk meninggalkan game yang telah diidam-idamkan selama ini. Belum lagi tekanan sosial dari sahabat-sahabat sesama gamer, maka akan lebih sulit lagi untuk melepaskan diri dari rasa candu main game. Memang, bermain game itu ada manfaatnya. tidak bisa dipungkiri lagi kalau gaming mengambil peran dalam membentuk pola pikir. Namun, game jaman sekarang cenderung lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya. Oleh karena itu, peran orang tia dan sahabatlah yang lebih menentukan pola pikir kompasioner.

Jadi, silahkan coba memainkan game Dota 2, tapi ingat, jangan lupa jalan pulang. Orang rumah lagi menunggu sahabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun