Mohon tunggu...
Arham Haryadi
Arham Haryadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Passionate Mobile Photographer. SEO Artist. Blogger Buzzer. | Dream Catcher .TechnoPreneur Co-Founder Simplyecho.net MacaroniMia.com & Filleza.com r\n\r\ntwitter: @Arhamharyadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD RI

26 Desember 2011   04:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang Akan Saya Lakukan Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD RI Tak bisa dipungkiri bahwa menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung jawab yang tidak bisa dianggap enteng. Terlebih lagi menjadi seorang wakil rakyat yang dalam hal ini posisinya bisa juga disejajarkan dengan “pemimpin” atau abdi rakyat. Sebagai wakil, mengakomodasi beragam keinginan dan opini masyarakat menjadi satu kesatuan bukanlah merupakan sesuatu yang mudah. Seandainya saya menjadi anggota DPD RI tentu saja saya tak mungkin bisa begitu saja mengubah keadaan sesuai dengan idealisme pribadi saya. Dalam praktiknya, mungkin akan banyak hal-hal yang berbenturan antara sikap idealis yang saya miliki dan ingin wujudkan dengan realita ataupun kenyataan keadaan di lapangan yang harus saya hadapi. Namun, meski tak mudah dan penuh tantangan, saya tidak akan berjalan mundur atau bahkan berjalan di tempat ketika saya menjadi anggota DPR RI. Bagaimanapun juga, perubahan ke arah positif sekalipun perubahan tersebut mungkin hanyalah satu atau beberapa perubahan kecil saja adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan dan diperjuangkan. Lebih baik mana, berubah walau hanya 1% ke arah yang lebih baik atau berada pada kondisi yang statis. Maka, sehubungan dengan hal tersebut, berikut adalah hal-hal yang akan saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD RI:

  1. Membangun pilar bangsa, yaitu: bidang ekonomi, pendidikan, dan stabilitas nasional Ketiga bidang tersebut merupakan pilar bangsa menurut saya. Maju tidaknya sebuah bangsa, ditentukan oleh sektor ekonomi, pendidikan, dan juga stabilitas nasional. Bila salah satu di antara ketiga tersebut “patah” maka yang lain juga tidak akan berjalan.Tentu saja untuk membangun ketiga pilar tersebut, saya akan membuat kebijakan yang sekiranya menguntungkan semua pihak. Bermitra dengan pakar pada masing-masing bidang akan saya lakukan untuk membuat kondisi menjadi lebih baik. Bagaimanapun juga bila hal itu diserahkan kepada yang tidak ahli, maka tidak akan bisa berjalan dengan baik. Itu sebabnya, saya akan melakukan hal tersebut.
  2. Politik sehat demi kemajuan bangsa Tak bisa dipungkiri bahwa kepentingan pribadi atau golongan kadang bisa membelokkan niat baik menjadi tidak baik. Saya tak bisa menjamin bahwa saya akan selalu stabil dalam menjaga hubungan politik karena bagaimanapun juga saya adalah manusia biasa yang tak lepas dari unsur subyektifitas. Namun demikian, sebagai wakil yang dipercaya masyarakat dan juga rakyat, maka saya akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan menjaga amanah tersebut. Sebisa mungkin saya akan meminimalisir benturan bernama politik yang tidak sehat.
  3. Tidak menggunakan fasilitas negara untuk meminimalisir kecemburuan sosial dan meluruskan niat

Saya pikir, sekuat apapun iman kita, bila setiap hari diberondong dengan lingkungan yang “wah” disertai dengan fasilitas yang tidak kalah mewahnya, maka sedikit banyak saya akan terpengaruh. Itu sebabnya, untuk menghindari hal tersebut, lebih baik sedari awal saya tidak menerima fasilitas apapun yang diberikan oleh negara selain gaji saya. Bukan karena sok suci atau ingin mendapatkan simpati, namun saya ingin mengembalikan fungsi saya sebagai DPR RI yang bukan penguasa melainkan wakil atau “buruh” nya rakyat. Dan etiskah bila “buruh” nya rakyat hidup bermewah-mewah? Saya rasa tidak! Ketiga hal tersebut adalah hal pokok yang akan saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Tentu saja dari ketiga hal tersebut akan dipecah menjadi beragam program yang semuanya untuk kesejahteraan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun