Mohon tunggu...
Arham Haryadi
Arham Haryadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Passionate Mobile Photographer. SEO Artist. Blogger Buzzer. | Dream Catcher .TechnoPreneur Co-Founder Simplyecho.net MacaroniMia.com & Filleza.com r\n\r\ntwitter: @Arhamharyadi

Selanjutnya

Tutup

Money

Macaroni Panggang di Social Media

27 Juni 2011   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika bicara macaroni panggang apa yang ada dibenak kamu? YA, "schotel", istilah macaroni schotel cukup sering sehingga saat bicara macaroni maka sebutannya macaroni schotel :)) . Bahkan saat saya iseng melakukan riset di search engine juga media sosial lainnya maka macaroni panggang schotel sendiri jadi trend kedua terbanyak setelah "macaroni panggang". Jadi ngak heran kalau jenis sajian yang merupakan hasil perpaduan butter, cheese, dan susu ini termasuk salah satu bagian kisah legenda kuliner nusantara. Lalu apa hubungannya macaroni dan social media? Bukan, artikel saya kali ini bukan tentang resep, bukan juga tentang rahasia cara memanggang yang benar dari para chief master, karna ini soal website. Ini bukan tentang web web kuliner yang biasa kita liat, yang kebanyakan berkutat soal katalog resep dan resto. Lalu apa dong?

Advise, Wejangan, Saran, + Doa = Order

Ini tentang betapa beruntungnya saya yang bisa sharing, ikut tukar menukar komentar, bahkan sampai tanya tanya wejangan dari komunitas di social media soal "Usaha (Produk) Pertama" saya :) Macaroni Panggang dengan nama brand macaroniMia.com [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="macaroniMia.com"][/caption] Baru baru ini saya yang sedang galau (maklum penyakit anak muda), saya bingung "gimana sih ngebangun usaha kuliner?"...Ternyata biarpun selama ini sempat beberapa kali membantu klien untuk usaha kulinernya (dapur cokelat) namun yang namanya usaha sendiri plus bootStraping alias modal pas pas-an memang bikin jiper. Takut salah strategi, takut gagal ujung ujungnya modal abis. Meskipun sebenarnya saya sudah berhemat hemat dengan membangun usaha tanpa outlet. Alhamdullilah beberapa hari kemarin saya menanyakan ke salah satu komunitas kuliner lokal ( Jalan Sutra dan LangsungEnak ). Ngak perlu tedeng aling aling saya langsung ditanya, "Perbedaan produk kamu apa?" "Kelebihan produk kamu apa?" Sebetulnya terlihat simple yah :D tapi ternyata saya bingung lho soalnya pas ide usaha macaroni alasannya karna banyak saudara dekat yang suka pesan. Nah, akhirnya setalah tanya mama papa, jadilah beberapa keunggulan dibanding beberapa macaroni panggang jenis lainnya. :

  • Lebih sehat karna Dagingnya lebih segar. Daging yang digunakan lebih fresh karna dibuat saat kamu memesan.
  • 100% Non MSG
  • Kostumasi Menu pilihan, karena tidak semua orang menginginkan menu yang sama juga termasuk banyaknya volume daging. Terutama buat kamu yang menjaga berat badan ideal.
  • Tidak kekurangan atau berlebihan. Proporsi ingredientnya proporsional (ngak berlebihan) karena yang berlebih itu tidak baik.
  • Pilihan Loyang yang disesuaikan untuk waktu makan kamu, sehingga sangat pas untuk dijadikan makanan kecil, makan siang ataupun makan berat.

Ternyata cukup AMPUH.. :) Ketika RSS update dan setiap pesan sukses diteruskan ke email pembaca, ngak perlu menunggu satu hari beberapa pemesanan sudah datang, bahkan jumlah subscriber  Macaronimia.com (berlangganan RSS pun ikut meningkat) pessaaaatt. Sueer beneran pesat :) dari yang tadinya cuma keluarga dekat sekarang ada beberapa yang gak dikenal bahkan ada beberapa teman yang mau jadi distributor. Thanks berat tuk semua komunitas social media yang sudah ngebantu saya :) Dan yang ingin bagi bagi tips suksesnya atau cerita tentang kesuksessan di usaha kuliner saya tunggu lho :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun