Mohon tunggu...
Arham Amullah
Arham Amullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Anak Teknik Informatika Komputer yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Perlu Pemilu, Lembaga Survei Saja yang Pilih Presiden

11 Juli 2014   12:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:40 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan Hasil Quck Qount dari berbagai Lembaga Survei sedikit memberikan gambaran akan kurangnya "fair" dalam penentuan hasil. Terindikasi bahwa beberapa Lembaga Survei pro terhadap salah satu Pasangan Calon Presiden. Hal inilah yang membuat masyarakat bingung dan sedikit resah melihat perbedaan Hasil dari beberapa lembaga Survei. Bahkan Tim Sukses dari kedua Kubu pun sudah mendeklarasikan bahwa mereka-lah yang memenangkan PEMILU.

Menurut saya, perbedaan Hasil masih wajar terjadi karena Quick Qount di ambil dari beberapa sampel TPS. Setidaknya ada ratusan ribu TPS yang tersebar di Indonesia dan pengambilan sampel pun pasti berbeda-beda antara Lembaga Survei yang satu dengan Lembaga Survei lainnya.

Tapi yang dikhawatirkan nantinya adalah jika KPU mengeluarkan hasil resmi penghitungan suara. Jika PRABOWO yang menang,, Lembaga Survei dan masyarakat pro JOKOWI akan menuding  kalau KPU salah. Begitupun sebaliknya jika JOKOWI yang menang,, Lembaga Survei dan masyarakat pro PRABOWO akan menuding kalau KPU salah.

Jika terjadi hal seperti diatas, lebih baik tak perlu  PEMILU, suruh saja lembaga survei yang tentukan langsung Presiden. pikir ku..

Intinya, mari menunggu hasil resmi dari KPU. Siapapun presiden terpilih nantinya semoga dapat membawa Indonesia lebih baik dan lebih baik..

Salam Arham

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun