Lembut berayun di genang malam
Kalam itu disuarakan pelan-pelan
Titiannya menyayat menggaris dada bergetar berdegupÂ
Tunduk mukanya menyusuri hijaiyah yang sesekali samar cahaya
Nikmat manakah yang kalian dustakan?; nikmat manakah yang kalian ragukan?
Bak antam menumbuk bangsal di ruang lesung menyaringkan suaranya di dada
Lalu lembut sutera terasa melingkupi tubuh yang runduk, sayap-sayap malaikatkah?Â
Pada sekumpul ayat di tatapan mata basah aku kagumi kekuatan ruh yang telah Kau tiupkan beriring suara-Mu mengenalkan diri di kilatan cahaya dan ruhku menyaksi tanpa basa-basi
Suara itu, ya suara itu
Kini kurindui pula
Sumedang, 1 Februari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!