Mohon tunggu...
Argil Raras
Argil Raras Mohon Tunggu... Guru - Argil Raras Nandini

Katanya.. Menulis itu diawali dengan merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbenam Rindu

25 Februari 2022   15:44 Diperbarui: 25 Februari 2022   15:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku merindukanmu
Sederas hujan dalam pelukan angin
Setinggi air bergurau bersama petir
Sedalam relung jiwa insan mencinta

Lebat pelukan rasa mendorong raga
Bersua dalam emosi yang membara
Enggan ku berkata
Sebuah kata penghancur lara

Begitu tinggi tiang penyangga
Keyakinan diri kunci kebenaran
Menunggumu kecilkan amarah
Menyapa kembali genggaman tangan

Salah tak ku pungkiri
Merendah tak ku lalui
Bertahan dalam tikaman ego diri
Sempurna menyayat hati

Terbenamku dalam pilu
Membiarkan mentari berlalu
Berharap rengkuhanmu kembali
Teduhkanku dari tikaman pilu ini

Dimana engkau kini
Usah resah kumenanti
Berharap engkau kembali
Lupakan luapan amarah ini
Menyembuhkan luka harga diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun