Mohon tunggu...
artha amalia
artha amalia Mohon Tunggu... Bidan - ibu rumah tangga biasa

terus belajar untuk sabar dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kado Istimewa untuk Hari Ibu

20 Desember 2014   18:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Bahagia Ketika Ikhlas

Penulis: Rena Puspa

Tebal: 186 halaman

Cetakan: I, 2014

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

ISBN: 978-602-02-4557-7

Tema: Parenting



Sebentar lagi adalah Hari Ibu. Sebagai anak, kado apa yang sudah kita siapakan untuk wanita tercinta di tanggal 22 Desember nanti? Saya merekomendasikan untuk memberikan buku Bahagia Ketika Ikhlas karya Rena Puspa. Boleh juga untuk bacaan sendiri, agar kita bisa lebih mengerti bagaimana tugas dan perasaan ibu. Dengan begitu, kita pasti akan lebih sayang dan hormat pada beliau.

Menjadi ibu itu pengorbanannya sungguh besar, antara hidup dan mati. Hampir setiap hari saya mendampingi para ibu yang hendak bersalin. Kebanyakan dari mereka merengek kesakitan ketika kontraksi perut datang dan membuat jalan lahir sedikit demi sedikit melebar. Saya tahu, sebelum masa inipun sebagian besar dari mereka mengalami banyak keluhan selama kehamilan. Entah hanya sekedar mual muntah, sakit pinggang, hingga perasaan tidak nyaman lainnya yang terkadang membuat alpa akan bahagianya masa janin dalam kandungan.

Pun ketika bayi lahir dan ibu menerima banyak jahitan pada jalan lahir, hal ini biasanya menjadi penyebab baby blues syndrome. Perasaan sedih yang hampir 80% dialami wanita setelah melahirkan bayinya ini terkadang juga dipicu oleh munculnya anggapan bahwa suami dan keluarga lebih menyayangi sang bayi dibanding dirinya. Perasaan ini muncul akibat ibu kurang ikhlas, padahal anak adalah bagian dirinya namun ibu merasa karena anak maka bentuk tubuh yang dulunya indah kini berubah.

Namun masa itu hanya sekejab. Selanjutnya ibu akan menyayangi anak sepenuh jiwanya. Bila anak sakit, ibu akan merasa lebih sakit. Bila anak senang, ibu akan jauh lebih senang. Walau tugas ibu adalah mengurus keluarga dan juga mengurus rumah, namun dengan pengaplikasian kata ikhlas maka ibu menjalaninya dengan senang hati. Letih memang terasa, tapi ada rasa lega setelah semua tercapai dengan baik. Nah, tips seputar kehidupan rumah tangga dibahas komplit di dalam buku ini. Adalah penting bagi wanita untuk bisa mengendalikan emosi negatif dan belajar membuangnya demi memunculkan keikhlasan sehingga bisa bahagia dalam menjalani hidup.

Pada halaman 64 disebutkan bahwa, “... karena banyak juga para ibu rumah tangga yang justru mendapat kebahagiaan saat melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik dengan tangan mereka sendiri. Bagi mereka melakukan kegiatan mencuci, menyetrika, dan lain-lainnya dianggap sebagai refreshing dari penatnya mengurus anak-anak atau suami, dan mereka juga biasanya merasa puas kalau semua pekerjaan domestik itu dilakukan sesuai standart mereka tanpa campur tangan orang lain. ...”

1419048472528135168
1419048472528135168


Buku ini pas diberikan sebagai kado di Hari Ibu. Saya membacanya bersama Mama saya. Dengan begini, beliau jadi tahu kondisi dirinya dan jadi lebih bisa jujur pada diri sendiri. Beliau juga jadi lebih bisa mengatur emosi negatifnya. Seperti yang diungkap dalam Bahagia Ketka Ikhlas di halaman 77, banyak para ibu takut mengakui rasa lelah pada dirinya, karena menganggap rasa lelah itu identik dengan lemah. Padahal rasa lelah itu karunia Allah yang menjadi sinyal alami tubuh, pertanda bahwa tubuh harus istirahat. Saya pun jadi lebih perhatian dan memahaminya. Apabila Mama mengeluh, "Capai ..." artinya saya sebagai anak harus tanggap dalam membantu melanjutkan tugas rumah tangga.

Bagi mereka yang calon ibu, sebaiknya perlu mempelajari beragam kisah suka-duka kehidupan ibu yang terangkum dalam Bahagia Ketika Ikhlas. Dengan demikian niscaya akan lebih siap dan mengantisipasi keluhan dan stres yang terjadi selama masa hamil hingga menyusui. Bagi para wanita yang sedang hamil, hendaknya juga menamatkan isi buku bergambar ibu yang tertawa bahagia sambil mendorong kereta bayinya ini. Buku yang berunsur pink ini membawa seorang wanita agar lebih siap dalam menghadapi masa persalinan dan menikmati masa setelah melahirkan. Pun pada mereka yang memiliki keluhan ASI kurang lancar, ada tips untuk ikhlas sehingga ASI dapat lancar kembali. Sungguh ajaibnya kata “ikhlas” itu.

Selain para wanita yang ingin meraih sukses dan bahagia dalam rumah tangganya, para pria yang masih calon suami atau calon ayah, maupun yang resmi menjadi suami serta ayah, apabila ingin pasangannya menikmati masa menjadi ibu dan mampu mengaktualisasi dirinya dengan maka hadiahkan buku terbitan Elek Media Komputindo ini. Merasa bahagia ketika hati ikhlas dalam menjalankan tugas sebagai ibu akan benar-benar terwujud usai membacanya. Pun keluarga akan menjadi lebih bahagia dan sejahtera karena kebahagiaan membuat kesuksesan menyertai kehidupan.

Tidak perlu saling meributkan lebih baik menjadi full time mom, working mom, atau working at home mom. Semuanya sama saja. Dengan kunci keikhlasan, InsyaAllah semuanya membawa kebaikan dalam rumah tangga. Membaca buku Bahagia Ketika Ikhlas juga menumbuhkan rasa slaing pengertian di antara ibu-anak dan suami-istri. Karena semuanya dapat saling memahami, terlebih dapat memahami kondisi psikologis wanita yang kata pria lebih rumit dibandingkan benang kusut.

Masih ragu untuk membelinya? Bahagia Ketika Ikhlas juga memberikan tips dan trik berdoa efektif. Buku dengan 6 bab di dalamnya ini membantu kita mendidik anak-anak agar secara dini bisa lebih dekat dengan Allah. Pun menyadarkan kita kalau praktek doa kita selama ini juga kurang sempurna. Kebanyakan berdoa sesudah melakukan sesuatu, dengan maksud agar usahanya diridhoi Allah dan memberikan hasil yang diharapkan. Padahal berdoa itu harusnya dilakukan pertama kali, sehingga memberikan keyakinan dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan secara baik dan maksimal.

Yup, ada banyak manfaat yang didapat dari buku cetakan perdana ini. Walaupun isinya menitikberatkan pada kehidupan ibu, namun manfaatnya dapat dirasakan semua kalangan. Bahasa yang ringan disertai lay out bernuansa merah muda, membuat semakin betah menikmati Bahagia Ketika Ikhlas dan menyerap ilmu dari tiap halamannya. Penulisnya mampu menuturkan quantum Ikhlas dengan bahasanya sendiri dan memberikan gambaran lebih jelas melalui kisah nyata yang ditulisnya. Salut untuk penulisnya, Mbak Rena Puspa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun