Mohon tunggu...
arga dwi priswara
arga dwi priswara Mohon Tunggu... -

Fikom pertama didaerah indonesia timur adalah di Univ Dr.soetomo,tepatnya dikota pahwalan dan disana saya memilih untuk berjuang mendapatkan gelar sarjana ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Jurnlisme Online dan Jurnalisme Konvesional

30 Mei 2013   16:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

APA ITU JURNALISME?

Jurnalisme merupakan suatu kegiatan mencari, mengolah dan menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Pada intinya suatu berita itu harus jelas asalnya dan isinya pun harus lengkap. Berita dipandang lengkap apabila member keterangan tentang apa peristiwanya (what), siapa (who) ,kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana peristiwanya (how). Mencakup 5W+1H.

Jurnalisme berasal dari kata “Actajourna” (catatanharian).Jurnalistik dalam bahasa Belanda adalah “journalistick”, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah “journalism”. Dimana keduanya berasal dari bahasa Perancis “Jour” yang berartiharian. Dapat disimpulkan bahwa jurnalistik merupakan pengetahuan/ilmu mengenai catatan harian (berita) dengan segala aspeknya mulai dari mencari, mengolah hingga menyebarkan.Aspek-aspek dalam jurnalisme meliputi proses pencarian, penulisan, penyuntingan, hingga proses penyebarluasan berita dengan menggunakan media yang ada, entah itu cetak,televisi, maupun radio.

JURNALISME ONLINE DAN KONVESIONAL

Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang proses penyampaiannya melalui media internet. Yang isinya sendiri berupa informasi, dalam bentuk audio, text, video dangrafis.Inilah yang membedakan jurnalisme online dengan jurnalisme yang lainnya, karena penggunaanya melalui media internet (teknologi). Jurnalisme ini sangat sarat teknologi karena cara penyajiannya sangat actual dan bias dipercaya.

Jurnalis Online harus memutuskan tentang hal-hal sebagai berikut:

* Format media yang mana, yang terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini band width dan hak cipta merupakan faktor-faktor struktural yang masih menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.

* Memberi pilihan yang inovatif, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan public bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).

* Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat hyperlinks (hypertextuality).

Jurnalisme konvensional adalah jurnalisme yang disampaikan melalui media seperti radio, televisi, majalah, ataupun media cetak lainnya. Jurnalisme konvensional telah ada sejak dulu dimana jurnalisme ini dikemas secara piramida terbalik serta berbentuk 5W+1H. Dalam artian bahwa paham jurnalisme konvensional sebisa mungkin informasi dari media segara dipahami dan dimengerti oleh masyarakat luas..Pokok berita medeskripsikan peristiwa secara ringkas. Isinya sudah menjawab pertanyaan 5W+1H juga.Dengan demikian pokok berita yang sebenarnya telah mencakup keseluruhan berita secara ringkas.

Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda –baik dalam format, isi, maupun mekanis medan proses hubungan penerbit dengan pengguna/pembacanya.

Karekteristik jurnalisme online yang paling terasa –meski belum tentu disadari- adalah kemudahan bagi penerbi tmaupun pemirsa untuk membuat peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan. Penerbit online bisa menerbitkan maupun mengarsipkan artikel-artikel untuk dapat dilihat saat ini maupun nanti.Ini sebenarnya dapat dilakukan oleh jurnalisme tradisional, namun jurnalisme online dimungkinkan untuk melakukannya dengan lebih mudah dan cepat.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kelemahan jurnalistik online dan konvesional

KELEBIHAN :
1. Merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif dan mencerna secara kreatif
2. Memungkinkan untuk mengulas permasalahan secara mendalam dan lebih spesifik.
3. Relatif lebih jelas siapa masyarakat konsumennya.
4. Harga relative murah dan tidak terikat oleh waktu.

KELEMAHAN :
1. Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
2. Cepat basi
3. Mudah diabaikan dalam jangka waktu yang pendek.


KELEBIHAN :
1. Memberi manfaat bagi individu dan masyarakat.
2. Sarana mendengarkan musik, bias dinikmati sambil mengerjakan aktifitas lain.
3. Biaya produksi relative murah.
4. Saranater cepat untuk penyebaran berita.

KELEMAHAN :
1. Hanya tergantung pada bunyi.
2. Cepat hilang, sifatnya selintas.

KELEBIHAN :
1. Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita kemasyarakat luas.
2. Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.
3. Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

KELEMAHAN :
1. Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
2. Relatif mahal.kemudian keterangan dan pesan harus pendek
Terlepas dari semua itu, jurnalisme dapat memiliki arti sebagai jurnalisme konvensional dan jurnaslime online .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun