Komputer yang berkembang pada tahun 1998 adalah komputer dengan prosesor pentium I dengan kemampuan 133 MB, kapasitas memori 8 MB dan hard disk 2 GB. Flash disk yang ada masih berversi 1.0 dengan kecepatan menyalin 12 Mbits/s. Harga FD ini jauh dari uang saku pelajar saya sepagai pelajar SMP. Penyimpanan yang masih masuk akal dan terjangkau adalah disket. Disket berukuran 3,5 inchi dengan kapasitas 1,4 MB. Disket penyimpanan ini rentan rusak, jika file korup atau tidak bisa dibaca maka tugas sekolah harus diketik ulang.
Waktu telah berlalu perkembangan teknologi makin pesat. Tahun 2018 ini FD telah berkembang ribuan kali lebih cepat. FD dengan kemampuan transfer 150 Mbits/s atau dikenal dengan versi 3.0 dengan kapasitas mencapai 128 GB. Ruang besar dengan ukuran mungil menggatikan Hard Disk eksternl (HD) lebih mudah dibawa. FD mungil seperti SanDisk Ultra Dual Drive m3.0. Â Sesuai nama produk ini dual drive memiliki kelebihan mampu menyalin file dari laptop/ komputer dan smart phone.Â
Kemudahan ini tentunya sangat membantu saya sebagai guru. Sebagai seorang guru tentu saya pernah mengalami kehilangan data. Data yang penting seperti rekap nilai. Bukan satu kelas saja yang hilang melainkan  4 empat kelas dua kompetensi. Jadi kalau dihitung secara matematis satu kelas 40 siswa, 5 kelas, 2 nilai  berarti 400 data yang harus diketik ulang dalam lembar excel. Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. P
engalaman megajarkan kita untuk belajar dari kesalahan. File yang sudah selesai diketik ulang saya simpan dalam SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 dari laptop, segera setelah selesai saya pindahkan ke smart phone. Kemudahan  pemakaian SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 yang plug and play tidak perlu mengistal driver flash disk. Mau lebih tahu tentang SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 bisa klik tautan berikut: Â
#pemakaian SanDisk Ultra Dual Drive m3.0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H