Mohon tunggu...
Muhammad Arif Asy-Syathori
Muhammad Arif Asy-Syathori Mohon Tunggu... Petani Sehat -

Bercita-cita sebagai penulis yang bisa menginspirasi dan memotivasi setiap orang yang membaca buku karyaku, Please visit ; kakakhahu.blogspot.co.id to know about me more!! Mari berteman...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuliah VS Kerja?

3 Januari 2016   11:52 Diperbarui: 3 Januari 2016   13:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="politekniknscsurabaya.wordpress.com/2013/05/29/kuliah-sambil-kerja-mengapa-tidak/ "][/caption] 

Assalamualaikum rekan ...

       Kali ini saya mau share sebuah artikel yang semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semuanya. Kadangkala kita sering merasa dihadapkan dilema antara pilih kuliah atau kerja. Keduanya sama-sama positif dan baiknya. Biasanya delima ini dihadapi oleh para siswa yang sudah menginjak kelas 12 SMA. 

      “kalau saya kuliah, apakah saya terjamin mendapat pekerjaan ? Jika saya langsung bekerja apakah ada yang menerima saya ? Apakah sebaiknya saya menjadi TKI ?” Pertanyaan-pertanyaan ini kadang muncul di angan-angan rekan yang sudah kelas 12, benar kan ?? Artikel ini tidak akan menjudge atau menilai kuliah lebih baik dari bekerja dan sebaliknya. Tapi rekan-rekan lah yang akan menarik kesimpulannya sendiri.

      Pertama, perasaan delima adalah sindrom ketakutan jika akan terjadi kesalahan. Padahal kesalahan adalah sebuah pelajaran yang ampuh buat kita semua. Perasaan delima hanyalah ganjalan hati yang sebenarnya fana’ atau tidak ada di bumi, itu hanya perasaan rekan saja. Yang perlu rekan lakukan pertama kali adalah menafikan perasaan delima tersebut. Susah ya ?? xixixi :) :) :)

        [caption caption="Kuliah atau kerja, kewajiban untuk belajar adalah tetap"]

[/caption] Kedua, rekan-rekan harus tahu visi dan misi kehidupan ini. Sebenarnya kedua hal tersebut sama-sama bisa mengantarkan kita menuju kedamaian yang kekal (mati selamat/sampai tujuan dengan selamat menuju asal fitrah jati dirinya sendiri), jadi sekali lagi rekan tidak perlu khawatir melakukan kesalahan untuk memilih. Seharusnya yang rekan takutkan adalah jika justru mati tidak sampai tujuan (Allah) bukan menjadi miskin  atau masa depan yang terlihat gagal. Untuk penjabaran visi misi kehidupan rekan-rekan juga bisa membaca artikel lain yang berjudul Sudahkah Kita Menyelami Visi Misi Kehidupan 

             Ketiga, silahkan rekan-rekan tulis Plus, Minus, dan Interestingnya dari kuliah dan bekerja. Rekan tulis apa saja sih nilai plusnya jika saya kuliah ? Kemudian adakah minusnya jika saya kuliah ? Jika sudah rekan tulis plus dan minusnya, rekan juga bisa mempertimbangkan nilai interestingnya atau nilai keasyikan dari kedua hal tersebut. Rekan lihat point-point yang sudah rekan catat. Kemudian tarik kesimpulan dari point-point tersebut. Ingat rekan ! Bukan banyaknya point yang menjadi pilihan, akan tetapi seberapa berpengaruh terhadap kelangsungan hidup rekan. Kelangsungan hidup yang dimaksud bukanlah orientasi materi, akan tetapi tentang seberapa berpengaruhnya terhadap keselamatan rekan di akherat kelak.

         Begitulah rekan, semoga artikel ini bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian ;)... Artikel ini tidaklah mutlak benar, silakan rekan-rekan mencari referensi yang lain jika masih merasa belum terselesaikan permasalahannya. Enjoy Reading !! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun