Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Wifi Warkop (Warung Kopi)

7 Mei 2020   19:20 Diperbarui: 7 Mei 2020   19:23 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WarungSateKamu.org
WarungSateKamu.org

WarungSateKamu.org
WarungSateKamu.org

apkgk.com
apkgk.com
“Permisi mas, nama wifi dan passwordnya apa ya?” Pertanyaan pertama yang aku lontarkan setelah kalimat minta tolong: “mas, es teh manis satu ya”. Nongkrong di warkop (warung kopi) kok beli es teh?, abaikan saja, selera setiap orang pasti berbeda.

Saat ini banyak dijumpai warkop, dan nongkrong di warkop dengan fasilitas wifi menjadi sebuah trend tersendiri bagi para pecinta kopi. Warkop memang sudah menjadi budaya bagi kaum pria. Namun seiring dengan adanya wabah virus Corona (Covid 19), dan diterapkannya phsycal distancing (PSBB), berimbas kepada budaya nongkrong di warkop. Bahkan karena adanya aturan untuk memutus rantai penyebaran virus, warkop harus tutup untuk sementara waktu.

“Ojo nganti kerjamu, ngganggu ngopimu” (jangan sampai pekerjaanmu, mengganggu waktu minum kopimu), sebuah slogan unik yang tertulis di sebuah warkop yang sering saya kunjungi. Iklan warkop yang cukup nyentrik untuk menarik para pecinta ngopi. Nongkrong di warkop, bagi saya pribadi bukan suatu rutinitas/keharusan. Namun, kadang saya lakukan saat membutuhkan waktu khusus untuk mengerjakan beberapa hal/membuat suatu konsep. Prinsip yang saya pegang: lakukan diluar jam kerja, tetap produktif dan disiplin saat jam kerja.

Terkadang, ide-ide kreatif akan muncul bersama suasana khas warkop. Hanya duduk santai, minum kopi atau es teh, dan numpang wifi gratis adalah hal yang hampir tidak pernah terjadi. Ada laptop yang selalu setia menemani untuk berkarya. Kisah tersebut terjadi saat keadaan masih berjalan normal, tidak seperti kondisi saat ini. Dimana kegiatan belajar mengajar (KBM) harus dilaksanakan oleh guru dan siswa di rumah masing-masing.

Dampak virus Covid 19 membuat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka ditiadakan dan diganti belajar dalam jaringan (daring). Dimana para guru harus benar-benar memiliki tanggung jawab moral dalam memberikan materi. Istilah daring bisa diartikan sebagai berikut:

  • D: Dalam jaringan
  • A: paham Aplikasi dan penggunaan serta tidak gaptek
  • R: Rasional dan Realistis
  • I:  Inovasi
  • N: Network atau Jaringan
  • G: Gagasan dan Gaul

Guru sebagai pendidik serta orang tua sebagai pendidik pertama dan utama di rumah adalah role model dari pendidikan karakter dan pendidikan moral. Nilai-nilai pendidikan karakter harus muncul dari seorang guru dan orang tua, agar menjadi figur andalan dan teladan bagi anak-anak/siswa. Kontribusi guru dan orang tua tidak dapat tergantikan. Untuk itu, masing-masing perlu untuk tetap meningkatkan kompetensi agar dapat menghadapi berbagai tantangan dan keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun