Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru "Berjiwa Muda" di Antara Guru Muda

2 Mei 2020   22:15 Diperbarui: 19 Januari 2023   21:22 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sebuah refleksi dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020)

Awal tahun 2006 adalah langkah awal untuk menjadi seorang guru, hingga tahun 2015 saya masih menyandang status sebagai guru termuda di dua sekolah swasta Katolik tempat saya bekerja. 

Waktu terus berlalu, kini saya harus berkarya dengan para guru muda sebagai rekan dan tim kerja. Status sebagai guru termuda di sekolah tempat saya mengajar, sekarang sudah tidak lagi saya sandang, artinya sekarang saya sudah menjadi seorang guru senior, meskipun masih ada guru yang lebih senior.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya kemudian tertarik untuk membuat sebuah refleksi dengan tema: menjadi guru yang berjiwa muda diantara para guru muda. 

Menurut saya, tema ini merupakan sebuah ajakan serta sebuah tantangan yang ingin ditujukan kepada diri saya sendiri, serta kepada semua orang yang berprofesi sebagai guru. Sehingga memiliki kesadaran bahwa hidup itu tidaklah stagnan, maksudnya adalah: ada saatnya kita sebagai guru akan mengalami sebuah proses. Baik dalam hal bertambahnya usia, juga perubahan status dari guru junior menjadi senior.

Mengutip dari ajaran Ki Hajar Dewantara: ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Sebagai guru, kita harus mampu menempatkan diri dengan baik, artinya: sebagai guru senior harus mampu memberikan contoh / teladan yang baik, sebagai guru yang setengah senior harus mampu menjadi sebuah "jembatan" antara guru junior dengan guru senior, dan yang terakhir bahwa sebagai guru junior harus mampu meneladani dan memberikan semangat bagi guru senior. Sebuah sinergi dan kerja sama yang sangat baik untuk bisa diterapkan dalam lingkungan sekolah, sehingga budaya organisasi sekolah dapat berjalan dengan baik, dan para siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

Menjadi guru berjiwa muda diantara guru muda, jangan diasumsikan terjadi sebuah gap, persaingan yang negatif diantara para guru dalam sebuah sekolah. Justru sekali lagi hal ini harus menjadi sebuah refleksi pribadi, bahwa semakin tahun usia kita akan bertambah, diiringi dengan adanya kemajuan teknologi, dan akan hadir sebagai rekan kerja kita para guru -- guru muda / baru bersama semangat mereka, juga kemampuan mereka dalam hal penguasaan teknologi. 

Justru hal ini seharusnya menjadi sebuah ajakan dan tantangan bagi guru senior untuk mencontoh semangat para guru muda, bahkan memberikan teladan bahwa guru senior masih bisa lebih berjiwa muda dan penuh semangat dalam berkarya. Menjadi muda itu, maksudnya adalah guru harus berjiwa muda, melek teknologi, komputer, update perkembangan metode, media dan model pembelajaran terkini yang semua sudah berbasis siber.

Perubahan sarana komunikasi dengan munculnya beragam teknologi canggih, mewajibkan para guru turut mengikuti arus kemajuan. Salah satu diantaranya, HP berbasis android yang memungkinkan untuk mengakses internet dan menerapkan komunikasi melalui media sosial. 

Seorang guru yang gaptek, niscaya akan tergerus oleh kecanggihan teknologi, apalagi kecanggihan tersebut sudah lebih dahulu dikuasai oleh murid. Tidak jarang, seorang murid menganggap gurunya tidak lebih pandai dari dirinya. Ilmu pengetahuan yang diajarkan, kini dengan bebas bisa diakses melalui peranti-peranti berteknologi canggih. 

Guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan yang harus dipercaya oleh murid. Bukan tidak mungkin, seorang murid mengoreksi yang diajarkan gurunya dengan berdalih menurut "mbah Google" (yang belum tentu kebenarannya). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun