Mohon tunggu...
Asron Da Finsie
Asron Da Finsie Mohon Tunggu... Local Civil Government -

Mengisi waktu luang dengan menulis sepulang kerja aplikasi penglihatan mata, hati dan telinga terhadap lingkungan sekitar untuk perubahan kehidupan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Irfan Miftach, Pembuat Situs Baladacintarizieq.com?

12 Juni 2017   21:46 Diperbarui: 12 Juni 2017   22:10 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Informasi dari Kompas.com yang mengatakan bahwa asal domain situs baladacintarizieq.com yang menyebarkan percakapan berkonten pornografi via WA antara Rizieq Shihab dan Firza Husein adalah berada di Pejaten Timur, Jakarta Selatan dengan nama pembuatnya Irfan Miftach. Kemudian alamat  IP Address situs tersebut dianggap palsu oleh Polisi yang berubah-ubah lokasinya setiap menit, setiap jam, setiap hari dan setiap bulan.

Alamat Internet Protokol (IP Address) dimana situs itu (baladacintarizieq.com) dibuat adalah tidak palsu, yang palsu justru adalah nama user (pengguna) IP Address tersebut. Pengguna (user) tadi dapat berubah tempat dimana dia bisa mengakses sebuah situs. Nama Domain adalah nama yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer, misalnya server sebuah web, atau server email. Wikipedia.

Jadi ketika situs itu dibuat dan langsung diakses melalui  beberapa kegiatan seperti mendaftarkan situs itu, lalu mengetik, browsing, download, upload dsb. akan terbaca IP Address dimana situs itu sedang dibuat dan digunakan saat itu, plus sekalian mengirimkan dan menyebarkan konten pornografi via WA tersebut, dengan kata lain alamat IP Address situs itu tidak bohong. Cuma memang ketika kegiatan "negatif" itu selesai dilakukan, si user tadi kabur dan ketika ditelusuri ternyata alamatnya palsu. 

Tapi menurut saya bukan alamatnya yang palsu, mungkin saja si user menggunakan warnet di daerah itu atau sedang bertandang plus menginap dirumah temannya dan menyempatkan diri membuat situs tersebut disana. Nah, ketika ini terbentur, memang tidak bisa serta merta menyalahkan pemilik warnet atau teman yang ditumpangi itu. Jalan termudah dan teramannya mengatakan bahwa alamat IP Address situs itu palsu. Dan sekarang, suatu yang sulit adalah melacak dimana keberadaan si Irfan Miftach yang disinyalir menyebarkan konten pornografi tersebut. Apakah mau ditelusuri via NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada KTP/KK jika dia WNI atau melacak nama itu untuk menemukan sidik jarinya. Suatu PR bagi Kepolisian yang tidak gampang, memang.

Sekarang yang perlu disimak, Kepolisian tidak perlu kebakaran jenggot, apalagi jika jenggot itu palsu, biarkan saja proses tim cyber crime secara normal bekerja menyelidiki situs dan pengguna internet yang kabur tersebut dan diharapkan bisa tertangkap sehingga ketahuan motif dibalik keisengan dia menyebarkan konten berbau pornografi itu ataukah konten tersebut  memang asli dilakukan oleh yang terduga (HRS dan FH). Siapa saja bisa terpeleset, apalagi sekelas para Tokoh Publik, Ariel Peterpan dan Ahok sebuah contoh Tokoh Publik yang terpeleset.

Terhadap agenda besar untuk gerakan mengubah haluan NKRI dari Pancasila ke azas lainnya, semisal Khilafah, tidak usah begitu dikhawatirkan, karena umat Islam bukan lah si HRS saja.  Untuk mengubah azas haluan NKRI, mestilah didukung oleh seluruh komponen anak bangsa ini. Dan memang Sistem Khilafah adalah suatu sistem Pemerintahan Khalifah, Raja Islam/Pemimpin Islam yang memang karakter sang Raja sungguh menjadi panutan yang mencerminkan prilaku hidup yang selalu berlandaskan Hukum Islam (Al Qur'an dan Sunnah). Ketika zaman Raja-Raja Islam di Indonesia dahulu, ada juga beberapa sang Raja yang bergelar Khalifah dan kepribadian mereka memang berprilaku Islami.

Ketika pada zaman Indonesia terkini, yang hampir katakanlah sendi-sendi kehidupan masyarakat telah mengarah ke Dunia Barat Liberal, kita tinggal menunggu zaman saja, kapankah si Khalifah itu akan lahir dan muncul di NKRI ini. Khalifah/Sang Raja/Sang Pemimpin yang berprilaku dan berkarakter Islami. 

Tidak usah dipaksakan harus sekarang, jika itu hanya membuat kekacauan dan kerusakan sendi-sendi berbangsa dan bernegara saja, karena jika itu terjadi, kemungkinan NKRI akan lenyap dari Peta Dunia bisa saja terjadi, ini mungkin terlalu ekstrim, kemungkinan lain bisa saja NKRI terkotak-kotak menjadi Negara-Negara Bagian, ada beberapa Negara Bagian yang penduduknya mayoritas Islam dan ada yang tidak.

 Jika yang terakhir ini dianggap solusi jitu., biarlah alam saja yang menyeleksinya. Ide pendirian khilafah dengan cara kekerasan, sama sekali tidak berhubungan dengan Organisasi Islam seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Al Qaeda dan ISIS yang dilakukan dengan cara bom bunuh diri. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan perjuangan Khilafah dilakukan dengan diplomasi. Kompas.com, 12/6/2017.

Tulisan ini tidak untuk mendiskreditkan Para Tokoh tersebut, terutama Habib Rizieq Sihab juga para Tokoh di Kepolisian, tidak juga membenarkan opini tentang ketakutan orang-orang berdirinya sistem Khilafah ini, atau tentang keinginan Umat Islam khususnya untuk mendirikan sistem Khilafah ini, Allah lah yang akan menentukannya. Jika benar-benar Umat Islam Indonesia telah siap untuk itu,  Allah SWT pasti akan membukakan jalan dan rahmat-Nya.  Ini hanya sekedar ikut menyumbangkan pemikiran, berbagi opini yang belumlah tentu serta merta benar adanya, semoga bermanfaat. amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun