Mohon tunggu...
Asron Da Finsie
Asron Da Finsie Mohon Tunggu... Local Civil Government -

Mengisi waktu luang dengan menulis sepulang kerja aplikasi penglihatan mata, hati dan telinga terhadap lingkungan sekitar untuk perubahan kehidupan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inisiasi Dini, Revolusi Mental Bentuk Karakter

14 Agustus 2015   01:56 Diperbarui: 14 Agustus 2015   01:56 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan cepat-cepat meletakkan mulut bayi pada payudara ibu. Pada usia beberapa menit, bayi dapat merangkak kearah payudara ibu dan mencari-cari sendiri puting payudara ibu. Beberapa saat kemudian bayi akan mengangkat kepalanya, menoleh kekiri dan kekanan, kemudian dalam waktu kurang dari 25 menit bayi akan berusaha mencari puting susu ibunya (www.bidanku.com)

Selepas isya (12/8/2015) kami dan rombongan Kaban KB MURA Sumsel meluncur ke Kota 'Nanas' Prabumulih, sebuah Kota dalam wilayah Provinsi Sumsel yang ditempuh 2 jam berkendara darat dari ibukota Provinsi Sumsel Palembang dan kira-kira 6-7 jam ditempuh dari Lubuklinggau/Musi Rawas. Sebuah kota minyak di Sumsel disamping penghasil produk buah-buahan Nanas. Sesampai disana kurang lebih setengah jam kami berhasil mendapatkan hotel hanya untuk tidur sebentar, mandi dan sarapan pagi karena setelah itu pukul 7.30 pagi 13/8/2015 kami sudah menuju ke lapangan Prabu Jaya Prabumulih tempat dimana berlangsungnya peringatan Harganas (Hari Keluarga Nasional) XXII Tingkat Provinsi Sumsel yang dihadiri seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Sumsel dan dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat didampingi TP PKK Pusat Pokja IV serta Wagub Sumsel dan Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Sumsel.

Pukul 9.00 WIB, Kepala BKKBN Pusat dan rombongan tiba dilokasi acara dan acara dibuka dengan diawali menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Setelah menyaksikan penampilan Tari Kipas sebuah tarian tradisional daerah Prabumulih, penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba-lomba dalam rangka mengisi rangkaian acara Peringatan Harganas dan sambutan dari Panitia serta Wagub Sumsel acara terus bergulir dengan mendengarkan sambutan Kepala BKKBN Pusat. Dalam sambutannya Kepala BKKBN Pusat kembali menegaskan pentingnya membangun karakter keluarga melalui Revolusi Mental sehingga akan tercipta keluarga-keluarga Indonesia yang berkarakter dan bermental tangguh serta berbudi pekerti luhur. Acara berakhir pukul 11.00 dilanjutkan dengan meninjau pameran gelar dagang produk unggulan kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang mewakili Kabupaten/Kota se Propinsi Sumsel. Trus meninjau Pelayanan KB Gratis baik yang dilakukan melalui MUYAN (Mobil Unit Pelayanan) maupun pelayanan di ruangan gedung yang berada didalam komplek lapangan terbuka hijau Prabu Jaya yang telah disiapkan khusus untuk itu.

 

Acara dilanjutkan dengan dialog dengan Kepala BKKBN Pusat dan TP PKK Pusat di pendopoan Rumah Dinas Walikota Prabumulih. Dalam pemaparan dari Kepala BKKBN Pusat, menitikberatkan bahwa Revolusi Mental bagi pembentukan Karakter sebuah keluarga harus dimulai dari semenjak seorang bayi baru dilahirkan melalui Inisiasi dini.

Sesaat setelah bayi anda baru terlahir ke dunia, yang harus dilakukan baik oleh pembantu persalinan maupun si ibu itu sendiri yakni melakukan Inisiasi Dini. Suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antar ibu dan bayi dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan. Kontak kulit ini dibiarkan setidaknya selama satu jam  atau sampai menyusui awal sekali. Inisiasi menyusui dini adalah memberikan kesempatan pada bayi untuk mulai menyusu segera setelah bayi dilahirkan. Begitu lahir, bayi tidak dipisahkan, tetapi langsung diletakan didada ibu. Bayi tidak dimandikan, hanya dikeringkan dengan cara diseka kecuali daerah tangannya, lemak putih pun masih dibiarkan menempel ditubuh bayi. Semua tindakan invasif pada bayi seperti suntikan dan pemberian vitamin ditunda dahulu. Kadang bayi membutuhkan waktu sekitar setengah hingga satu jam untuk merangkak diatas payudara dan mulai menyusu. Bayi lebih suka "berjalan-jalan" diatas perut ibu, dan dia sebenarnya tidak siap menyusu segera setelah lahir. Jangan khawatir jika ini terjadi pada bayi Anda, dia akan menyusu jika telah siap. Ketika menyusu, oksitosin akan dilepas. Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan kontraksi, sehingga otot rahim akan berkontraksi seperti semula dan ukurannya kembali normal, sehingga dapat mengurangi pendarahan pasca persalinan.

Ada lima tahapan perilaku bayi sebelum menyusu. Pertama, dalam 30 menit pertama bayi akan istirahat siaga, sekali-kali melihat ibunya, menyesuaikan dengan lingkungan. Kedua, pada menit ke 30-40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan mengisap dan memasukan tangan ke mulut. Ketiga, bayi akan mengeluarkan air liur. Keempat, kaki bayi akan menekan-nekan perut ibu untuk bergerak kearah payudara, dan kelima, bayi akan menjilat-jilat kulit ibu, menyentuh puting susu dengan tangannya, menghentak kepala kedada ibu, menoleh kekanan dan kekiri, menemukan puting susu, dan menjilat, mengulum, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik. Ya, sebuah kebesaran Tuhan dimana bayi baru lahir sebetulnya sudah bisa mencari jalan sendiri untuk menemukan kehidupannya dimulai dengan mencari puting susu ibunya. Biarkan ibu dan bayi berinteraksi dalam menit-menit pertama setelah bayi lahir. Ibu mendekap bayinya agar hangat, mengelus punggungnya dan mengajaknya bicara. Saat itu bayi tidak dipaksakan menyusu.

Inisiasi dini dapat mengurangi stres pada bayi. Terdapat kemampuan kulit ibu untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi. Bayi akan tampa lebih tenang, denyut jantungnya pun stabil. Selain itu, pemberian ASI pada jam-jam pertama dapat menekan angka kematian bayi pada beberapa bulan pertama kehidupannya. Kontak kulit dalam proses menyusui dini penting karena, pertama, dada ibu akan menghangatkan bayi dengan tepat, sehingga akan menurunkan angka kematian bayi akibat hipotermia (penurunan suhu tubuh). Kedua, ibu dan bayi merasa tenang. Ketiga, kulit ibu memindahkan bakteri kulit ibu ke kulit bayi. Dengan menjilat, bayi akan menelan bakteri, sehingga menyaingi bakteri ganas dari lingkungannya, sehingga bayi mempunyai daya tahan lebih tinggi. Keempat, jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi akan terjalin lebih baik, karena bayi siaga dalam 1-2 jam pertama. Kelima, bayi mendapat kolostrum yang kaya antibodi dan zat-zat penting bagi bayi, hal ini penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi dan penyakit. Keenam, dengan menyusui dini, bayi lebih berhasil menyusu secara eksklusif dan lebih lama disusui. Ketujuh, sentuhan, isapan,dan jilatan pada puting susu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting untuk meningkatkan kontraksi rahim pasca persalinan, sehingga mengurangi resiko pendarahan pada ibu, merangsang hormon lain sehingga secara psikologis membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, dan merangsang ASI sehingga meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Bayi yang lahir normal namun dipisahkan dari ibunya, ternyata 50% diantaranya tidak bisa menyusu sendiri. Bayi yang lahir dengan obat-obatan dan tidak dipisahkan dari ibu, ternyata 100% tidak dapat menyusu sendiri.

Apabila Anda melakukan operasi caesar dengan pembiusan secara spinal dan Anda tetap sadar, bayi yang lahir segera dikeringkan tanpa menghilangkan lemak yang menempel ditubuhnya (jika ada). Apabila kondisi peralatan memungkinkan, bayi ditengkurapkan diperut atau dada Anda, kemudian keduanya diselimuti. Bayi kemudian dibiarkan mencari sendiri puting susu ibu, dengan tidak memaksakan meletakan bayi keputing susu ibu. Apabila dilakukan pembiusan (anestesi) umum, sang ayah dapat melakukan kontak kulit dengan kulit bayi saat menunggu ibu selesai operasi. Bila kontak ditunda, bayi dapat dimasukan kedalam inkubator. Inisiasi menyusui dini dapat dilakukan setelah kondisi ibu dan bayi stabil.

Jika persalinan berlangsung spontan pada persalinan kembar, segera setelah lahir, bayi pertama diletakan pada kulit Anda, sampai Anda memulai proses persalinan kedua. Saat proses persalinan kedua berlangsung, bayi pertama dibiarkan kontak kulit dengan ayahnya. Kemudian keduanya diletakan tengkurap didada Anda untuk mendapat kontak kulit dengan kulit. Berikan bantuan apabila mereka menunjukan kesiapan menyusu.

Setelah penyajian materi oleh Kepala BKKBN Pusat dilanjutkan dengan penyampaian materi dari TP PKK Pusat Pokja IV yang menekankan pentingnya TP PKK diwilayah Desa/Kelurahan di seluruh Indonesia untuk dapat menggerakkan ibu-ibu yang akan melahirkan untuk memahami Inisiasi Dini pada bayinya karena jika ini dilakukan maka harapan akan lahir bayi yang sehat dan berkarakter akan terwujud dan pada akhirnya keluarga akan mendapatkan seorang anak generasi masa depan Indonesia yang bermental tangguh dan berbudi pekerti luhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun