Pandemi covid-19 memberikan banyak dampak pada berabagai bidang. Bidang pendidikan menjadi salah satu yang terdampak juga akibat adanya pandemi ini. Penutupan sekolah selama hampir satu tahun lebih dan dialihkannya pembelajaran menjadi berbasis daring dirasa kurang efektif oleh para orang tua murid. Selain keluhan ketidak siapan para orang tua untuk mendampingi pembelajaran anaknya dikarenakan sebagian ada yang bekerja, kendala ketersediaan fasilitas pembelajaran online juga masih dialami oleh sebagian anak.
Kemendikbudristek pun membuat program Kampus Mengajar angkatan 1 yang bertujuan untuk membantu membangkitkan pendidikan di Indonesia khususnya Sekolah Dasar.Â
Jenjang Sekolah Dasar menjadi tujuan utama dari program ini karena pendidikan pada anak usia Sekolah Dasar masih sangat membutuhkan bimbingan penuh dari orang dewasa. Selain itu fokus dari program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini adalah sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T dan juga sekolah yang memiliki akreditasi C.
Tidak hanya itu, program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini disambut baik oleh mahasiswa seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari antusias mahasiswa seluruh Indonesia yang mendaftar program ini mencapai 35 ribu orang.Â
"Saya sangat menyambut baik program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini, karena program ini dapat menjadi wadah bagi kami selaku mahasiswa untuk mengabdi dan membantu bidang pendidikan negeri yang mungkin bisa dikatakan sedang butuh bantuan dan penyesuaian akibat adanya pandemi ini" ujar Anisa selaku mahasiswa UPI.
SDN 2 Gandamekar, Kadungora, Kabupaten Garut menjadi salah satu sekolah sasaran dari program Kampus Mengajar ini. Sebanyak tujuh orang mahasiswa dipercaya dan ditempatkan di sekolah ini. Lima orang diantaranya adalah mahasiswa UPI dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Teknik Pendidikan, dan Pendidikan Akuntansi.Selama 3 bulan para mahasiwa menjalani program Kampus Mengajar di SDN 2 Gandamekar terhitung dari bulan Maret hingga Juni. Fokus utama tugas para mahasiswa, yakni membantu kegiatan belajar mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah.Â
Pembelajaran berbasis Blended Learning pun dipilih menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh para mahasiswa di sekolah ini.Â
Sedangkan dalam segi adaptasi teknologinya para mahasiswa UPI berusaha mengenalkan dan menerapkan absensi berbasis online menggunakan google form, selain itu para mahasiswa juga mengembangkan berbagai media dan evaluasi pembelajaran menggunakan quizziz, power point presentation, dan video pembelajaran.Â
Untuk aspek membantu administrasi sekolah para mahasiswa membantu merapihkan data-data kesiswaan yang belum di update, merekap dan memasukkan nilai, dan membantu melengkapi RPP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H