Bantul, 25 Agustus 2024 -- Tim Proyek Kepemimpinan PELITA KATA (Pelestarian Permainan Tradisional dan Kerajinan Tangan), yang terdiri dari mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan, sukses menyelenggarakan gelar karya di RT 04, Padukuhan Somokaton, Kalurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan. Kegiatan ini menjadi puncak rangkaian proyek kepemimpinan yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional serta mengembangkan kreativitas anak-anak setempat.
Mengusung misi pelestarian budaya dan pendidikan kreatif, Tim PELITA KATA mengajak anak-anak untuk bermain congklak, ular tangga, dan egrang batok---permainan tradisional yang sarat nilai budaya. Tidak hanya itu, mereka juga terlibat dalam kegiatan meronce manik-manik untuk membuat perhiasan yang melatih ketelitian dan imajinasi. Uniknya, sebagai calon guru Matematika, anggota tim ini menyisipkan konsep berhitung dalam setiap permainan, membantu anak-anak mengasah kemampuan matematis secara menyenangkan.
Kegiatan yang berlangsung meriah ini berhasil menarik perhatian warga, terutama anak-anak yang menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif mengikuti berbagai permainan dan kreativitas tangan, sambil belajar berhitung dan mengenal pola sederhana. Kegiatan ini bukan sekadar bermain, tapi juga belajar dengan cara yang menyenangkan.
Dalam rangka menarik minat lebih banyak pengunjung, Tim PELITA KATA mendekorasi stand mereka dengan penuh warna dan keceriaan, memamerkan permainan yang telah mereka kembangkan. Hadiah-hadiah menarik juga disiapkan untuk peserta yang aktif berpartisipasi. Tidak ketinggalan, pengunjung berkesempatan berfoto dengan berbagai atribut unik yang disediakan, menambah keseruan acara.
Melalui kegiatan ini, Tim PELITA KATA berharap permainan tradisional bisa kembali menjadi pilihan hiburan bagi anak-anak, menggantikan kecenderungan bermain gadget. Mereka juga berharap kegiatan ini memupuk semangat anak-anak untuk bersosialisasi secara langsung dengan teman-temannya dan melestarikan budaya lokal. Harapannya anak-anak bisa kembali mengenal tradisi ini, agar mereka tidak hanya terpaku pada teknologi tetapi juga bisa bermain sambil belajar. Tentunya, gelar karya PELITA KATA bukan hanya ajang bermain, tetapi juga langkah nyata dalam pelestarian budaya sekaligus upaya meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak-anak di Padukuhan Somokaton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H