PENDIDIKAN DALAM MENERAPKAN RAHMATAN LIL'ALAMIN DI ERA MODERN
Tentunya kita sebagai umat beragama yang baik, tidak akan jauh dari yang Namanya Pendidikan, karena Pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun jati diri dan pemikiran pemikiran yang luas, tanpa adanya Pendidikan tentunya kehidupan manusia tidak akan mengalami perkembang dan perubahan. Di era modern seperti ini tentunya Pendidikan akan ikut terbawa arus globalisasi yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat, kita sebagai umat muslim yang baik dan taat sudah seharusnya dalam mengenyam Pendidikan harus dilandasi rahmatan lil'alamin agar semua yang dipelajari sesuah dengan norma norma dan agama yang ada dan tidak menimbulkan persepsi persepsi buruk mengenai Pendidikan khususnya Pendidikan agama islam.
Salah satu cara kita untuk menimba atau mencari ilmu adalah dengan cara perbanyak literasi, Kemampuan membaca  merupakan prasyarat untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dalam ajaran Islam, membaca merupakan perintah pertama diwahyukan Allah ta'ala kepada Nabi   Muhammad SAW. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Nabi Muhammad juga menaruh perhatian dalam bidang pemberantasan buta aksara . Islam adalah agama yang mekankan pentingnya ilmu bagi umatnya, bahkan dalam agama islam ilmu adalah suatu hal kewajiban yang sangat melekat pada umat muslim, karena tanpa adanya ilmu yang melekat pada diris seorang umat muslim pasti akan menyebabkan hati dan keyakinan goyah, dan ilmu adalah kewajiban setiap masing individu yang harus dikuasai dan tidak hanya pemerintah yang berperan untuk memfasilitasi.Â
Dalam hadist riwayat imam ibnu majah (207-275H) disebutkan bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi umat muslim
  Banyak orang diluar sana yang masih menganggap bahwasanya Pendidikan adalah suatu hal yang tidak begitu penting, masih banyak yang merasa tanpa Pendidikan orang masih bisa bertahan hidup, tanpa disadari dunia tanpa adanya Pendidikan maka kehidupan tidak dapat berputar, beruntungya masih ada segelintir orang yang merasa Pendidikan alah suatu hal yang wajib dimiliki karena tanpa adanya Pendidikan kehidupan tidak dapat berputar dan berhenti.   Dalam praktik keseharian, selain rajin beribadah, seorang yang berilmu juga akan senantiasa berbuat baik kepada manusia. Ia akan berusaha semaksimal mungkin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Karena sadar, bahwa sebaikbaiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Begitu juga ia akan menyayangi sesama, karena sadar bahwa kasih sayang Allah ta'ala akan diraih dengan cara menyayangi sesama.
  Praktik Pendidikan di Indonesia masih banyak yang belum menggambarkan rahmatan lil alamin fakta dilapangan yang dialami oleh penulis sendiri adalah masih banyak guru guru yang menyebarkan Pendidikan agama diselipkan dengan politik politik yang tidak sewajarnya disampaikan kepada anak anak yang baru memulai Pendidikan sekolah dasar.   Dari pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan yang berlangsung di Indonesia belum sepenuhnya rahmatan lil'alamin karena masih banyak yang mengajarkan sesuatu yang berbau intoleran dan memecah belah umat mulai dari golongan yang paling kecil.  Dan jika dibiarkan hal ini terus menerus terjadi maka Pendidikan di Indonesia tidak akan mengalami kemajuan yang berakhir pada sebuah kemunduran dikarenakan sejak dini anak anak sudah diajarkan Pendidikan yang tidak sewajarnya diajarkan, berbagai cara dan upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa akan terasa sia sia jika hal ini terus menerus terjadi.   Maka dari itu Peran pemerintah dalam memberatas hal ini sangat diperlukan, selain memiliki wewenang yang kuat, pemerintah juga punya suara yang besar untuk mengedukasi para guru agar lebih sesuai dalam memberikan Pendidikan kepada para murid sesuai dengan rahmatan lil'alamin.
  Dalam era sekarang, di mana kemajuan teknologi dan media komunikasi sangat pesat, perlu kiranya generasi milenial juga membekali diri dengan literasi media. Tidak hanya piawai menggunakan kecanggihan produk terbaru, tetapi juga cerdas memilah dan memilih isi informasi. Hal ini penting mengingat hasil riset terbaru Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta 2017 menyebutkan bahwa sumber paling dominan pengetahuan agama generasi milenial adalah internet. Mulai dari blog, website, hingga media sosial. Prosentasenya menyentuh angka 54,87 persen. Selain kita juga melibatkan peran aktif generasi muda, setidaknya ada tiga hal yang mendesak kita lakukan. Pertama, meningkatkan kualitas literasi media. Kita kampanyekan gerakan anti hoax, anti ujaran kebencian dan propaganda.
BERMEDIA SOSIAL DENGAN KETAKWAANÂ
Â
  Di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, dengan dihadirkanya media sosial dan internet maka orang orang akan lebih mudah mengakses segala hal hingga ke penjuru dunia tanpa adanya tembok batas dalam mengakses internet hal tersebut bisa jadi perkembangan yang positif maupun negatif.