Mohon tunggu...
Arfiany Nur Amalia
Arfiany Nur Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas Filsafat Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh Pemikirannya

8 Mei 2020   04:11 Diperbarui: 8 Mei 2020   04:08 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.

*Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Progresivisme*

a. William James (1842 -- 1910)

William James adalah seorang psychologist, William James terkenal sebagai ahli filsafat pragmatisme dan empirisme radikal. Selain sebagai seorang psikolog, ia juga sebagai filosof Amerika yang sangat terkenal. Paham, ajaran, dan kepribadiannya sangat berpengaruh di berbagai negara Eropa dan Amerika, selain sebagai penulis yang sangat brilian, dosen, dan penceramah dibidang filsafat, ia juga dikenal sebagai pendiri aliran pragmatisme. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksitensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup.Dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.

b. John Dewey (1859 -- 1952)

Ia tercatat sebagai salah seorang pendiri filsafat pragmatisme. Ide filsafatnya yang utama berkisar pada problema pendidikan yang konkret, baik teori maupun praktik. Reputasi internasionalnya terletak pada sumbangan pemikirannya dalam bidang filsafat pendidikan progesifisme di Amerika. Dewey juga tidak hanya berpengrauh di kalangan ahli filsafat profesional, tetapi juga karena perkembangan idenya yang fundamental dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik, dan ilmu jiwa. Selain itu, ia juga tercatat sebagai juru bicara tentang cara-cara kehidupan demokratis yang sangat terkenal di Amerika Serikat. 

Aliran progresivisme yang didukung juga oleh filsafat pragmatisme John Dewey yang menyatakan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaaan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekakan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas. Menurut Dewey pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.

c. Hans Vaihinger (1852 -- 1933)

Hans Vaihinger berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis.Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia.Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu berguna.untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun