Pemimpin yang diidamkan,
Cahaya pelita dalam gelap,
Namun, etika mu, kini tersembunyi,
Seperti bayangan dalam kabut.
Cerminmu, oh pemimpin,
Tumpul oleh kepalsuan,
Jujur dan adil, hanya retorika,
Air jernih yang kini keruh.
Korupsi, bukanlah musuhmu,
Nepotisme, teman dekatmu,
Ular berbisa menyusup dalam,
Negara terbelit oleh bisu.
Transparansi, kata yang terlepas,
Kaca yang retak, menyembunyikan rahasia,
Dari rakyat yang menanti,
Ketulusanmu dalam sinar mentari.
Etika, kunci kejayaan,
Namun, pintu telah terkunci,
Negeri ini menangis dalam kegelapan,
Kemajuan terhenti, sejahtera terlupakan.
Pemimpin negara, panggilanmu agung,
Tapi etika mu, suram dan terlupa,
Rakyat menantimu berubah,
Bukan hanya di kata, tetapi di tindakan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H