Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul
Sobat Pembaca, Pandemi COVID-19 telah merubah cara kita hidup dan bekerja secara mendasar. Salah satu perubahan yang signifikan adalah adopsi kebijakan fleksibilitas bekerja dari rumah, yang menjadi semacam "kebiasaan baru" di banyak organisasi di seluruh dunia.
Meskipun pandemi telah berakhir, dampak dari kebijakan ini masih terasa kuat dan beragam, membawa perubahan besar dalam budaya kerja, pola produktivitas, lingkungan kerja, dan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam tulisan ini, penulis akan mengeksplorasi dampak-dampak utama dari kebijakan fleksibilitas bekerja dari rumah setelah berakhirnya pandemi COVID-19.
1. Budaya Kerja yang Berubah
Kebijakan fleksibilitas bekerja dari rumah telah merubah budaya kerja secara fundamental. Model kerja tradisional yang mengharuskan kehadiran fisik di kantor menjadi lebih fleksibel dan terbuka terhadap konsep bekerja jarak jauh.
Ini telah merangsang peningkatan komunikasi digital dan kolaborasi melalui platform online, serta menghantarkan adanya pengakuan lebih besar terhadap hasil kerja daripada sekadar kehadiran fisik di kantor.
2. Keseimbangan Kerja-Hidup yang Lebih Baik
Salah satu dampak positif utama dari kebijakan ini adalah terciptanya keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Bekerja dari rumah memberi karyawan kesempatan untuk lebih fleksibel mengatur waktu mereka, mengurangi perjalanan harian yang melelahkan, dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga serta mengejar hobi dan aktivitas pribadi.