Mungkin ada anggota tim yang lebih suka komunikasi langsung dan terbuka, sementara yang lain lebih nyaman dengan komunikasi tertulis.
Pemimpin harus mampu beradaptasi dengan kedua gaya tersebut.
- Membangun Koneksi Personal
Generasi millenial dan Z cenderung menghargai koneksi personal dalam komunikasi. Pemimpin dapat mengambil waktu untuk mengenal anggota tim secara pribadi, mendengarkan cerita mereka, dan mengambil minat mereka menjadi bahan obrolan.
Hal ini membangun hubungan yang lebih kuat dan memungkinkan komunikasi yang lebih efektif.
- Memanfaatkan Teknologi
Teknologi adalah bagian integral dari kehidupan anak millenial dan generasi Z. Pemimpin dapat memanfaatkan platform digital, pesan singkat, atau media sosial untuk berkomunikasi dengan timnya.
Penggunaan alat-alat ini juga memperlihatkan bahwa pemimpin peduli dan menghormati preferensi komunikasi anggota tim.
- Mendengarkan Aktif
Mendengarkan aktif adalah kunci dalam komunikasi adaptif. Pemimpin harus memberikan perhatian penuh pada apa yang diucapkan oleh anggota tim, merespon dengan bijaksana, dan mengajukan pertanyaan untuk memastikan pemahaman yang baik.
- Mengartikulasikan Visi dan Tujuan
Pemimpin perlu mengkomunikasikan visi dan tujuan dengan jelas, terutama pada generasi yang cenderung ingin tahu "mengapa" dan "untuk apa".
Menghubungkan tindakan mereka dengan tujuan yang lebih besar dapat meningkatkan keterlibatan dan komitmen.
- Memberi Ruang untuk Kreativitas
Generasi ini cenderung kreatif dan inovatif. Pemimpin dapat mendukung kreativitas mereka dengan memberi mereka ruang untuk berbagi ide dan pemikiran.
Ini juga mencerminkan komunikasi yang menghargai kontribusi individu.
- Memberi dan Menerima Umpan Balik