Penguatan Literasi
Cimahi, 23 November 2022
Senang sekali melihat anak-anak usia dini jika dia antusias kala melihat buku bacaan bergambar dan makin senang jika anak itu mengamati buku, menyentuhnya bahkan minta diceritakan isi dari buku itu, karena sudah bukan pemandangan aneh lagi  melihat anak usia dini aktif menggunakan gadget dan asik dengan dunianya sendiri menonton dan dalam beberapa waktu tanpa ada interaktif dengan mahluk hidup disekitarnya. Â
Jadi mereka anak yang masih usia dini bermain di gadged untuk menonton maupun bermain game.
Saatnya anak untuk dialihkan dari benda ajaib (gadget) untuk diajak meningkatkan literasinya atau lebih diserderhanakan pra literasi. Â Namun pra literasi bagi anak usia dini bukannya anak itu hanya diajarkan untuk baca, tulis dan berhitung saja.
Istilah literasi tidak lagi asing bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, Â memang secara umum literasi merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis berbicara, menghitung dan memecahkan suatu masalah pada tingkat usia tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, Â namun secara luasnya sebenarnya literasi itu tidak hanya berkaitan dengan kemampuan baca, Â tulis , hitung atau (calistung) akan tetapi mencakup seluruh kemampuan yang ada dalam diri anak itu sendiri. Â
Oleh karena itu kemampuan ini perlu dikembangkan sedini mungkin sebagai pra literasi yang akan menjadi fondasi kemampuan literasi pada anak usia dini dan pada tingkat selanjutnya.  Mengenalkan buku atau menyukai buku sangat diperlukan artinya itu akan mendukung literasi anak.
Adapun Strategi pembelajaran pra literasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini, terdapat beberapa elemen atau komponen yang mencakup antara lain: pemahaman bahasa lisan (berbicara dan mendengarkan), pemahaman pengenalan buku, pemahaman kata dan bunyi, pengenalan pemahaman huruf atau alfabet dan pemahaman dan  pengenalan tulisan.
Nah dari beberapa pemahaman itu maka pendidik atau orang dewasa yang mendampingi anak yang harus memiliki strategi yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini.
Pertama, literasi berbasis mainan. Â Bermain merupakan dunia anak, maka anak akan mengenal, Â mempersepsi dan mempelajari berbagai hal baru melalui bermain. Â Pada lingkungan Anak Usia Dini menerapkan istilah belajar melalui bermain dengan begitu anak-anak akan menganggap kegiatan belajar mereka itu tak ubahnya seperti bermain. Â
Anak belajar bersama temannya itu akan membuat kegiatan menyenangkan pada anak dan membangun kemampuan literasinya. Â Berdasarkan pengalaman saat dia bertemu temannya karena di situ dia akan berkomunikasi lisan bersama temannya dan bahkan mereka mampu menceritakan kembali bagaimana pengalamannya bermain pada saat itu.