Mohon tunggu...
Ajik Arfian
Ajik Arfian Mohon Tunggu... -

saya adalah saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lunturnya Persatuan dan Kesatuan di Indonesia

9 Juni 2012   07:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia negara yang sudah cukup lama merdeka, namun masih banyak masalah - masalah dasar yang menghantui negeri ini. Founding fathers telah merumuskan dasar negara yang mencakup lima aspek yang sangat penting. Terangkum dalam lima sila dasar negara atau Pancasila. Namun masyarakat masih belum bisa mengimplementasikan nilai - nilai tersebut dalam kehidupan sehari - hari. Salah satunya adalah tentang pengamalan nilai dari sila ketiga yaitu "persatuan Indonesia" masyarakat sering melupakan nilai ini dalam kehidupan mereka sehari - hari. Masih banyak orang yang merasa dirinya atau kelompoknya yang paling hebat, sehingga melahirkan etnosentrisme yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan gesekan - gesekan di masyarakat. sunggguh ironis jika meihat tawuran atau bahkan perang antar suku di Indonesia, demi idealisme masimg - masing mereka melupakan bahwa kita ini satu nusa satu bangsa. Bhineka tunggal ika, berbeda tapi tetap satu nampaknya hanya menjadi sebuah semboyan yang terlupakan. Karena antar sodara yang masih setanah air pun sering kali terjadi pertikaian yang memakan korban jiwa. Mau jadi apa jika negeri ini terus begini, perpecahan yang terjadi di masyarakat ini membuat kesatuan dan persatuan mereka menjadi renggang. Mari kita bersatu atas nama INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun